SANTO PETRUS BALSAMUS, MARTIR
Balsamus adalah pemuda Yudes, Palestina. Ia diterima ke dalam
pangkuan Gereja Katolik dan dipermandikan dengan nama Petrus sebagai tanda
penghormatannya kepada Rasul Peetrus, ketua para rasul yang diangkat Yesus
sebagai pemimpin Gereja yang pertama, dan sebagai ungkapan untuk mengikuti
jejak Petrus.
Tak lama kemudian, ia mengalami banyak penderitaan dan
kesengsaraan, karena ketegasannya menolak membawa kurban menurut tata cara
kafir. Kepada penguasa yang menyuruhnya membawa kurban berhala itu, ia
menjawab, “Saya hanya membawa kurban kepada Tuhanku, yang telah mengurbankan
Diri-Nya demi keselamatanku dan keselamatan seluruh umat manusia.”
Pada saat itu hakim bertanya kepadanya, “Apakah pekerjaanmu
hai anak muda?”. Petrus dengan berani menjawab, “Saya seorang Kristen. Tak ada
martabat yang lebih mulia daripada martabat seorang murid Kristus.” Jawabannya
itu menyeretnya ke dalam penderitaan
yang sangat mengerikan. Ia disesah dan disiksa dengan berbagai cara yang kejam
agar ia bisa menyangkal imannya.
Pada puncak penderitaannya, ia berseru dengan suara nyaring, “Apakah
yang akan kuberikan kepada Tuhan, karena Ia sudah menganugerahkan kepadaku
semua yang kubutuhkan untuk hidupku? Saya dengan senang hati akan meminum piala
penderitaan ini serta memanggil nama Tuhanku.” Banyak orang yang menyaksikan
penyiksaan atas dirinya terharu, namun ia sendiri menghibur mereka dan
mengatakan kepada mereka bahwa penderitaannya itu belum seberapa beratnya bila
dibandingkan dengan penderitaan Yesus.
Hukuman yang diberikan kepadanya berbunyi sebagai berikut: “Petrus
Basalmus karena tidak mau menaati perintah Kaisar yang tak terkalahkan, serta
dengan gigih membela ajaran seorang pemuda yang sudah dihukum mati di atas salib,
mala ia juga harus disalibkan.” Menderngar bunyi hukuman itu, Petrus dengan
senang menjawab, “Engkau telah memberikan kepadaku apa yang dirindukan jiwaku
selama ini, yaitu mati demi Kristus, Tuhanku.” Santo Petrus Basalmus mati
sebagai martir pada tahun 310, awal abad IV.
sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang
kudus 11 Januari:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar