Renungan Hari Sabtu Adven
III, Thn B/I
Bac I Yes 7: 10 – 14; Injil Luk 1: 26 – 38;
Sabda Tuhan hari ini masih memiliki kaitan dengan tema sabda
Tuhan kemarin, yaitu tentang pada Tuhan tidak ada yang mustahil. Ketiadaan yang
mustahil ini didasarkan pada Allah yang Mahakuasa. Dalam bacaan pertama, yang
diambil dari Kitab Nabi Yesaya, diungkapkan nubuat Tuhan melalui Nabi Yesaya
berkaitan dengan kedatangan Mesias. Ada kesan bahwa manusia sering meragukan
Tuhan. Karena itu, Nabi Yesaya menyampaikan nubuat Allah bahwa “seorang
perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan
ia akan menamai Dia immanuel.” (ay. 14) Nubuat ini sebagai tanda kemahakuasaan
Allah.
Injil hari ini sepertinya memiliki keterkaitan erat dengan
bacaan pertama. Perempuan muda yang dimaksud Yesaya dalam bacaan pertama adalah
Maria. Itulah yang ingin dikatakan Lukas dalam Injilnya. Dalam perjumpaan
Malaikat Gabriel dan Maria, Malaikat Gabriel menyampaikan bahwa Maria akan mengandung
dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia harus menamai Dia Yesus (ay.
31). Dengan kata lain, Maria yang hamil dan melahirkan anak laki-laki, adalah
pemenuhan nubuat Nabi Yesaya.
Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa nubuat
Nabi Yesaya tentang perempuan muda yang akan melahirkan juruselamat terpenuhi
dalam diri Maria. Karena itu, bisalah dikatakan bahwa Maria merupakan bagian
inti dari rencana keselamatan Allah. Melalui Maria Allah hadir membawa
keselamatan bagi umat manusia. Oleh karena itu, sudah layak dan sepantasnya
jika kita menghaturkan rasa hormat juga kepada Maria. Dan inilah yang
dikehendaki Tuhan melalui sabda-Nya. Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa
menaruh hormat kepada Maria, karena dia adalah bagian inti dari rencana keselamatan
Allah. Menghormati Maria berarti juga kita menghormati Allah. Bukan lantas
berarti kita menyamakan Maria dengan Allah. Kita menghormati Maria karena
kesediaannya memberi diri bagi rencana keselamatan Allah.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar