Sabtu, 20 Desember 2014

Renungan Hari Sabtu Adven III - B

Renungan Hari Sabtu Adven III, Thn B/I
Bac I    Yes 7: 10 – 14; Injil              Luk 1: 26 – 38;

Sabda Tuhan hari ini masih memiliki kaitan dengan tema sabda Tuhan kemarin, yaitu tentang pada Tuhan tidak ada yang mustahil. Ketiadaan yang mustahil ini didasarkan pada Allah yang Mahakuasa. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Nabi Yesaya, diungkapkan nubuat Tuhan melalui Nabi Yesaya berkaitan dengan kedatangan Mesias. Ada kesan bahwa manusia sering meragukan Tuhan. Karena itu, Nabi Yesaya menyampaikan nubuat Allah bahwa “seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia immanuel.” (ay. 14) Nubuat ini sebagai tanda kemahakuasaan Allah.

Injil hari ini sepertinya memiliki keterkaitan erat dengan bacaan pertama. Perempuan muda yang dimaksud Yesaya dalam bacaan pertama adalah Maria. Itulah yang ingin dikatakan Lukas dalam Injilnya. Dalam perjumpaan Malaikat Gabriel dan Maria, Malaikat Gabriel menyampaikan bahwa Maria akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia harus menamai Dia Yesus (ay. 31). Dengan kata lain, Maria yang hamil dan melahirkan anak laki-laki, adalah pemenuhan nubuat Nabi Yesaya.

Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa nubuat Nabi Yesaya tentang perempuan muda yang akan melahirkan juruselamat terpenuhi dalam diri Maria. Karena itu, bisalah dikatakan bahwa Maria merupakan bagian inti dari rencana keselamatan Allah. Melalui Maria Allah hadir membawa keselamatan bagi umat manusia. Oleh karena itu, sudah layak dan sepantasnya jika kita menghaturkan rasa hormat juga kepada Maria. Dan inilah yang dikehendaki Tuhan melalui sabda-Nya. Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa menaruh hormat kepada Maria, karena dia adalah bagian inti dari rencana keselamatan Allah. Menghormati Maria berarti juga kita menghormati Allah. Bukan lantas berarti kita menyamakan Maria dengan Allah. Kita menghormati Maria karena kesediaannya memberi diri bagi rencana keselamatan Allah.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar