Renungan Hari Rabu
Biasa XXXIII, Thn A/II
Bac I Why 4: 1 – 11; Injil Luk 19: 11 – 28;
Dalam Injil hari ini diceritakan Tuhan Yesus mengajar orang
banyak dengan memakai perupamaan mina/uang. Ada sepuluh orang menerima sepuluh
mina. Dapat diartikan bahwa masing-masing orang mendapat satu mina. Sang tuan pemberi
mina berharap supaya mereka mengembangkan mina itu. Dia tak mempedulikan berapa
hasilnya, yang penting mina itu berkembang. Mina dengan segala hasilnya
nantinya akan dikembalikan kepada sang tuan pemberi, sebagai bentuk
pertanggung-jawaban. Dan itu juga yang diinginkan si tuan pemberi. Orang yang datang
dengan hasil (sesuai dengan kehendak tuan) akan mendapat pahala, sedangkan yang
tidak akan mendapat hukuman.
Apa yang disampaikan dalam cerita Injil di atas, secara implisit
diungkapkan kembali oleh Yohanes dalam bacaan kedua, yang diambil dari Kitab
Wahyu. Dalam kitabnya itu, Yohanes menyampaikan penglihatannya tentang orang
tua-tua yang tersungkur menyaksikan keempat makhluk yang mempersembahkan
puji-pujian, hormat dan ucapan syukur kepada Tuhan. Di sini hendak dikatakan
bahwa Tuhan telah memberi segala sesuatu sehingga Ia layak menerima kembali hal
itu. Pujian, hormat dan syukur yang dilayangkan kepada Tuhan merupakan tindakan
yang dikehendaki Tuhan bagi umat manusia.
Terkadang manusia tidak menyadari kalau ternyata selama
hidupnya kita telah menerima banyak anugerah dari Tuhan. Anugerah yang Tuhan berikan
menunjukkan betapa Dia mengasihi kita. Akan tetapi, ada banyak manusia tidak
menyadari hal ini, sehingga ia hidup begitu saja tanpa adanya rasa syukur. Sabda
Tuhan hari ini mau menyadarkan kita bahwa masing-masing kita telah menerima
anugerah dari Tuhan. Kita diminta untuk menghargai anugerah itu. Salah satu
cara menghargainya adalah dengan senantiasa menghaturkan pujian, hormat dan
syukur kepada Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar