Renungan Hari Selasa
Biasa XXIX, Thn A/II
Bac I Ef 2: 12 – 22; Injil Luk 12: 35 – 38;
Bacaan pertama hari ini diambil dari Surat Paulus kepada
Jemaat di Efesus. Dalam suratnya itu Paulus mau mengatakan kepada umat Efesus
bahwa mereka juga, sekalipun bukan warga Israel, merupakan umat Allah. Berkat darah
Kristus yang tercurah di kayu salib, mereka menjadi “kawan sewarga dari
orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah” (ay. 19). Menurut Paulus,
Kristus Yesus telah merobohkan sekat pemisah di antara manusia. Di sini Paulus
mau menyampaikan agar semangat hidup sewarga ini terus terpelihara. Artinya,
umat diminta untuk tetap menjaga semangat persaudaraan di dalam Kristus Yesus.
Menjaga semangat dalam Allah juga ditekankan Tuhan Yesus
dalam Injil. Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus mengajarkan orang banyak sikap
berjaga-jaga atau waspada. Sikap berjaga-jaga di sini bukanlah merupakan sikap
yang pasif, melainkan sikap yang aktif. Hal ini ditampakkan dalam kata “pelitamu
tetap menyala” (ay. 35). Di sini Tuhan Yesus mau mengajak orang banyak agar
dalam masa penantian ini mereka senantiasa aktif dalam melakukan kebaikan;
menjaga semangat kasih persaudaraan. Sikap siaga dalam penantian ini akan
mendatangkan kebahagiaan.
Tentu kita pernah mendengar pepatah ini: “Menunggu itu adalah
pekerjaan yang membosankan.” Dan karena membosankan banyak orang pada akhirnya
terlena dan lupa pada maksud dari menunggu itu. Demikian pula halnya dalam
kaitan dengan iman. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk senantiasa
berjaga-jaga dalam penantian. Dalam proses berjaga-jaga itu, kita diminta untuk
menjaga supaya pelita iman, kasih dan harapan tetap menyala. Tuhan menghendaki
kita untuk selalu berbuat kebajikan dalam hidup dan tidak membiarkan roh
kebajikan itu kendor. Ini merupakan sikap siaga yang diharapkan Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar