Renungan Hari Minggu
Biasa XXVIII, Thn A/II
Bac I Yes 25: 6 – 10a; Bac II Flp4: 12 – 14, 19 – 20;
Injil Mat 22: 1 – 14;
Bacaan pertama dan Injil hari ini memiliki kemiripan.
Keduanya sama-sama menampilkan tema yang sama, yaitu Allah yang mahabaik. Dalam
bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Nabi Yesaya, kebaikan Allah itu
diperlihatkan dengan menyediakan kebutuhan umat manusia di Gunung Sion. Allah
akan melenyapkan suasana duka dari dalam hati manusia. Bahkan mautpun akan
disingkirkan dari hidup manusia. Allah ingin supaya manusia bahagia. Semua itu
merupakan gambaran keselamatan. Jadi, umat manusia yang memperoleh keselamatan
dari Allah digambarkan dengan suasana bahagia. Allah-lah yang menyediakan
keselamatan itu.
Gambaran Kitab Yesaya kembali diulang dalam Injil lewat
perumpamaan. Dikisahkan bahwa Tuhan Yesus memberi pengajaran tentang Kerajaan
Sorga lewat perumpamaan. Kerajaan Sorga merupakan kata lain dari keselamatan,
seperti dalam bacaan pertama. Terlihat jelas bahwa Raja (sebagai simbol Allah) yang
mengadakan pesta perjamuan ingin agar undangan datang dan menikmati apa yang
sudah disediakan. Raja sendiri yang menyediakan hidangan. Dalam perumpamaan itu
Tuhan Yesus memberi sedikit tekanan, yang membedakan dari bacaan pertama. Keselamatan
dapat terjadi bukan saja dengan menanggapi undangan Tuhan, melainkan juga kepantasan
kita. Hidup kita musti sesuai dengan kehendak Tuhan.
Bacaan kedua hari ini juga melukiskan Allah yang mahabaik. Paulus,
dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, mengatakan bahwa Tuhan Allah akan
memenuhi segala kebutuhan hidup jemaat (ay. 19). Apa yang diungkapkan Paulus
bukan merupakan kata-kata kosong belaka. Pernyataan itu lahir dari refleksi
atas pengalaman hidupnya. Paulus sudah merasakan kebaikan Allah dalam hidupnya.
Bagi Paulus Allah senantiasa memperhatikan dirinya, sehingga sekalipun
menghadapi banyak perkara, ia dapat menanggungnya karena Tuhan memberinya
kekuatan. Hal ini dapat terjadi karena Paulus hidup sesuai dengan kehendak
Allah.
Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa Allah
itu mahabaik. Kebaikan Allah dapat dilihat dari perhatian-Nya kepada kita. Allah
ingin supaya kita hidup bahagia, baik di bumi maupun kelak di sorga. Dengan kata
lain, keselamatan yang ditawarkan Allah sudah dapat dirasakan sekarang ini. Akan
tetapi perlu disadari bahwa Tuhan menghendaki agar kita menanggapi tawaran
keselamatan-Nya dengan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Tuhan tidak mau kita
hidup sesuka hati kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar