Kamis, 23 Oktober 2014

Renungan Hari Kamis Biasa XXIX - Thn II

Renungan Hari Kamis Biasa XXIX, Thn A/II
Bac I    Ef 3: 14 – 21; Injil                 Luk 12: 49 – 53;

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus membuat pernyataan yang sangat sensasional. Dia mengatakan bahwa kedatangan-Nya untuk melemparkan api ke bumi dan berharap agar api itu telah menyala. Api dapat diartikan sebagai penyucian. Dengan api orang dapat menyucikan segala sesuatu yang jahat dan kotor. Api di sini dapat juga dimengerti sebagai kebenaran; kebenaran yang menyucikan. Akan tetapi, kedatangan kebenaran ini akan mendapat perlawanan. Oleh sebab itu, sabda Yesus yang pertama harus dikaitkan dengan pernyataan-Nya yang berikut bahwa Dia datang untuk membawa pertentangan. Akan ada banyak perlawanan yang dihadapi bagi mereka yang menerima kebenaran Kristus.

Apa yang disampaikan Yesus dalam Injil sungguh disadari oleh Paulus. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, yang menjadi bacaan pertama, Paulus mengatakan bahwa dia senantiasa berdoa supaya Tuhan menguatkan dan meneguhkan jemaat. Paulus sadar bahwa menjadi murid Yesus akan membawa resiko. Akan ada pertentangan dan perlawanan, bukan saja dari dalam, tetapi juga dari luar. Karena itu, Paulus berharap agar jemaat berakar dalam kasih dan teguh dalam iman.

Dewasa ini seringkali kita mendengar murid-murid Tuhan Yesus menghadapi banyak tantangan dan bahkan aniaya. Iman akan kebenaran Kristus mendatangkan cobaan dan penderitaan. Karena itu, apa yang terjadi saat ini seakan membenarkan apa yang pernah disabdakan Tuhan Yesus. Benar bahwa orang Kristen, karena imannya kepada Kristus, tidak mengalami kedamaian karena dirinya mengalami pengucilan, penghinaan, diskriminasi serta ketidakadilan. Akan tetapi, kita tak perlu merasa minder dan takut. Sabda Tuhan mau mengatakan kepada kita bahwa para kudus senantiasa mendoakan kita agar kita tetap kuat menghadapi semua ini. Dan kita pun diharapkan berakar dalam kasih dan kuat dalam iman.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar