Senin, 04 Agustus 2014

Renungan Hari Senin Biasa XVIII - Thn II

Renungan Hari Senin Biasa XVIII, Thn A/II
Bac I    Yer 28: 1 – 17; Injil               Mat 14: 22 – 36;

Bacaan pertama hari ini diambil dari Kitab Nabi Yeremia. Di dalamnya dikisahkan pertentangan antara Nabi Hananya dan Nabi Yeremia, yang sama-sama mengklaim dirinya atas nama Allah. Berhubung warta Nabi Hananya lebih menyenangkan hati umat, maka umat lebih menerima Hananya daripada Yeremia, padahal Allah telah menyampaikan pesan-Nya melalui Nabi Yeremia. Warta Nabi Yeremia ditolak karena pesannya penuh penderitaan. Akan tetapi, melalui mulut Nabi Yeremia, Allah kembali menunjukkan ketegasan-Nya. Akibatnya, Hananya mati.

Sikap sebagai murid dalam Injil, secara tidak langsung menggambarkan sikap umat Israel dalam bacaan pertama. Para murid lebih bisa menerima Yesus yang sesuai dengan harapan mereka, seperti Yesus yang menyembuhkan orang sakit, mengusir setan atau Yesus yang memberi makan lima ribu orang. Tapi ketika mereka dihadapkan pada kesulitan hidup, mereka seakan meragukan Tuhan Yesus. Inilah yang terjadi dalam Injil. Di saat para murid dihantam badai gelombang, Yesus yang datang pun disangka mereka hantu. Mereka meragukan-Nya, sampai Petrus harus menuntut bukti.

Hidup manusia itu ibarat ombak di laut. Selalu ada bagian atas dan ada bagian bawah. Hidup kita pun terkadang di atas, kadang juga di bawah. Suka duka, susah senang, tangis dan tawa selalu menghiasi hidup kita. Tak akan ada manusia yang sepanjang hidupnya adalah suka, senang dan tawa ria, ataupun sebaliknya. Hal yang sama juga dengan kehadiran dan warta Tuhan kepada kita. Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa Tuhan hadir dalam nada pesan suka dan duka. Apapun nada pesannya, kita hendaklah menerimanya. Sekalipun nada pesan Allah itu tidak sesuai dengan keinginan dan harapan kita, jangan lantas kita menolaknya. Kita diajak untuk merenungkannya.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar