Rabu, 06 Agustus 2014

Renungan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya - A

Renungan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan
Bac I    2Ptr 1: 16 – 19; Injil             Mat 17: 1 – 9;

Hari ini Gereja Universal mengajak umatnya untuk memperingati Pesta Tuhan Yesus menampakkan kemuliaan-Nya. Peristiwa tersebut diyakini terjadi di gunung yang tinggi bernama Gunung Tabor. Injil hari ini secara khusus menceritakan kisah itu. Tuhan Yesus mengajak tiga orang murid, yaitu Yohanes, Petrus dan Yakobus. Di sana mereka melihat Yesus berubah rupa dan bercakap-cakap dengan Nabi Musa dan Elia. Peristiwa ini sungguh sangat istimewa bagi para murid. Mereka bahagia dan ingin tetap terus tinggal di sana agar dapat terus menikmati kebahagiaan itu. Akan tetapi, Yesus mengajak mereka untuk turun. Yesus juga melarang mereka untuk tidak menceritakan peristiwa tersebut sebelum kebangkitan Yesus. Jadi, setelah Yesus bangkit, mereka boleh mewartakannya. Tuhan Yesus ingin agar mereka meresapkan peristiwa itu dalam hati mereka terlebih dahulu.

Bacaan pertama, yang diambil dari surat Petrus yang kedua, merupakan kelanjutan pesan Yesus kepada para murid dalam Injil. Yesus sudah bangkit dan sudah naik ke sorga. Karena itu, dalam bacaan pertama, Rasul Petrus, yang merupakan satu dari tiga murid yang menyaksikan kemuliaan Tuhan Yesus, berkata bahwa mereka adalah saksi akan kemuliaan Yesus. Di sini terlihat bahwa Petrus, dan juga para murid lainnya, sudah melakukan apa yang dipesankan Guru mereka, yaitu mewartakan peristiwa Gunung Tabor, dimana Yesus menampakkan kemuliaan-Nya.

Sabda Tuhan hari ini pertama-tama mau mengatakan kepada kita bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Sekalipun Ia hidup seperti manusia biasa, namun dapat menunjukkan keilahiannya. Inilah yang sedang kita peringati, dan bacaan-bacaan liturgi menegaskan akan hal itu. Selain mau menyatakan kemuliaan-Nya, sabda Tuhan menghendaki agar kita senantiasa mewartakan kemuliaan-Nya dalam sepak terjang kehidupan kita. Tuhan tidak ingin agar pengalaman iman ini hanya kita miliki atau dinikmati sendiri, melainkan harus dibagikan kepada sesama.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar