BEATO ISODORUS BAKANJA
Isodorus Bakanja lahir pada sekitar tahun 1887 di Bokendela,
Republik Demokratik Kongo. Ia adalah putera suku Boangi. Sejak kecil, Isodorus
sudah bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Pada 6 Mei 1906, Isodorus dibaptis
setelah memperoleh bimbingan dari para biarawan Trappist. Isodorus mencintai
doa Rosario, dan selalu membawanya. Ia juga memiliki devosi kepada Bunda Maria
dari Gunung Karmel, dan selalu menggunakan skapulir.
Isodorus bekerja di sebuah perkebunan yang dimiliki oleh
seorang koloni Belgia. Banyak dari orang-orang Belgia itu yang menganut
atheisme, dan membenci para misionaris. Isodorus menjadi katekis bagi sesama
pekerja. Oleh pimpinannya, ia dilarang untuk menggunakan benda-benda rohani dan
menyebarkan agama Kristen di antara para pekerja. Isodorus menolak larangan itu
sehingga ia disiksa, skapulirnya dirusak, dan ia dirantai.
Dikisahkan bahwa ia dibuang atau melarikan diri ke hutan,
setelah itu, Isodorus menyeret dirinya sampai bertemu dengan pengawas perkebunan
yang menolongnya. Sang pengawas mencegah orang-orang yang menyiksa Isodorus
untuk membunuhnya. Ia juga merawat Isodorus dirumahnya dan memberikan
kesaksiannya. Isodorus didamping dua orang katekis yang menguatkannya di akhir
hidupnya. Isodorus tidak pernah membenci dan mendendam kepada mereka yang
menyiksanya. Ia juga mengatakan bahwa ia menderita karena ia adalah seorang
Kristen. Isodorus bertahan hidup selama empat sampai enam bulan. Isodorus
Bakanja meninggal dunia pada 15 Agustus 1909 di Busira, Republik Demokratik
Kongo. Pada 24 April 1994, ia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar