Renungan Hari Senin Biasa XVII, Thn A/II
Bac I Yer 13: 1 – 11; Injil
Mat 13: 31 – 35;
Kesamaan sabda
Tuhan hari ini ada pada perumpamaan. Kedua bacaan liturgi menampilkan perumpamaan
sebagai media pengajaran Allah. Dalam bacaan pertama Allah menyampaikan pesan
buat bangsa Israel, melalui nabi-Nya, yaitu Yeremia, lewat perbandingan ikat
pinggang. Yeremia mengikuti semua permintaan Allah berkaitan dengan ikat
pinggang. Akhir dari perjalanan ikat pinggang itu adalah kehancuran. Ini untuk
menggambarkan bangsa Israel yang akan hancur karena kesombongannya.
Injil hari ini
menampilkan perumpamaan Tuhan Yesus tentang Kerajaan Allah. Yesus mengibaratkan
Kerajaan Allah itu seperti biji sesawi atau ragi yang awalnya kecil namun
akhirnya menjadi besar dan bermanfaat bagi burung atau hal lainnya. Di sini
Yesus seakan mau menyatakan bahwa Kerajaan Allah itu bukan berawal dari sesuatu
yang luar biasa, melainkan dari sesuatu yang kecil dan sederhana. Dapat juga
dikatakan bahwa melalui perumpamaan ini Tuhan Yesus mau menghargai proses
daripada hasil. Karena hasil itu diperoleh dari sebuah proses yang tidak selalu
singkat dan instan, melainkan lama.
Melalui sabda-Nya
hari ini Tuhan hendak memberitahu kita bahwa terkadang Tuhan menyampaikan
sesuatu pesan kepada kita tidak secara langsung. Tuhan bisa saja menggunakan
media lain atau perbandingan. Namun intinya adalah diri kita; dan pesannya
adalah perubahan dalam hidup kita. Karena itu sangat dibutuhkan keterbukaan
hati dan budi dalam menangkap pesan-pesan Tuhan dalam kehidupan kita. Inilah yang
dikehendaki Tuhan lewat sabda-Nya. Tuhan tidak menghendaki agar kita
mengabaikan setiap pesan-Nya hanya karena pesan itu tidak berbicara langsung
tentang diri kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar