Selasa, 29 Juli 2014

Renungan Hari Selasa Biasa XVII - Thn II

Renungan Hari Selasa Biasa XVII, Thn A/II
Bac I    Yer 14: 17 – 22; Injil             Yoh 11: 19 – 27;

Bacaan pertama hari ini menampilkan “curhatan” Allah dan umat-Nya. Dalam kitabnya, Yeremia menyampaikan bahwa Allah sangat kecewa pada umat pilihan-Nya, yaitu bangsa Israel. Kekecewaan Allah itu dilukiskan dengan ungkapan menangis siang dan malam tiada hentinya. Allah meratapi umat-Nya karena mereka telah menyimpang. Akan tetapi, umat Israel juga menyadari akan keberdosaannya. Mereka berharap agar Tuhan tidak menjatuhkan hukuman yang berat atas mereka karena perbuatan jahat mereka. Hanya kepada Tuhan Allah saja mereka dapat berharap, karena memang DIA-lah pengharapan mereka. Di balik pengharapan ini terlihat bahwa mereka percaya kepada Allah.

Gambaran Nabi Yeremia ini terlihat juga dalam Injil hari ini, secara khusus dalam komunikasi antara Tuhan Yesus dan Martha. Diceritakan bahwa saat itu Martha sedang bersedih karena kematian Lazarus, saudaranya. Ketika ia mendengar bahwa Tuhan Yesus datang, ia segera menemui-Nya dan menyampaikan harapannya. Martha berharap sekiranya Tuhan Yesus ada saat itu, tentulah saudaranya itu tidak mati. Akan tetapi, Yesus memenuhi harapannya itu, karena ia adalah pengharapan itu. “Akulah kebangkitan dan hidup.” (ay. 25), kata Yesus. Dan di balik harapan Martha, terbersit kepercayaannya.

Sabda Tuhan hari ini mau menyatakan kepada kita bahwa ada hubungan antara harapan dan sikap percaya. Harapan membuahkan sikap percaya. Dan sikap percaya melahirkan sikap berserah. Sikap-sikap inilah yang hendaknya dihidupi oleh kita. Melalui sabda-Nya Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa menaruh harapan dan percaya kepada Tuhan. Pada Tuhan-lah harapan kita serahkan dan kita bercaya Dia akan menjawabnya.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar