Rabu, 23 Juli 2014

Renungan Hari Rabu Biasa XVI - Thn II

Renungan Hari Rabu Biasa XVI, Thn A/II
Bac I    Yer 1: 1, 4 – 10; Injil             Mat 13: 1 – 9;

Dalam Injil hari ini dikisahkan pengajaran Tuhan Yesus tentang penabur. Dalam perumpamaan itu diceritakan bahwa ada empat jenis tanah penerima benih dari sang penabur. Keempat tanah itu adalah tanah pinggir jalan, tanah berbatu, tanah bersemak duri dan tanah yang subur. Penekanan utama dari kisah perumpamaan Tuhan Yesus adalah benih yang tumbuh dan menghasilkan buah. Karena benih yang tumbuh dan berbuah itu ada pada tanah yang subur, maka sangat diharapkan agar ketiga jenis tanah lainnya segera diolah kembali sehingga menjadi subur dan benih yang jatuh dapat tumbuh subur dan berbuah. Jadi, bukan tetap mempertahankan situasi yang ada.

Gambaran perumpamaan Tuhan Yesus dalam Injil secara implisit terlihat juga dalam bacaan pertama yang diambil dari Kitab Yeremia. Bacaan pertama menampilkan kisah panggilan Yeremia. Allah memanggilnya; dengan kata lain, Allah menaburkan benih panggilan dalam dirinya. Namun, Yeremia sadar kalau dirinya tak pantas. Yeremia melihat bahwa dirinya ibarat bukan tanah yang subur bagi benih panggilan Allah. Akan tetapi, Allah menegaskan bahwa dia tidak boleh menyerah pada situasi. Yeremia musti berubah atau mengubah dirinya sehingga siap bagi peran yang disiapkan Allah.

Dalam kehidupan, tak jarang kita bersikap seperti Yeremia, yaitu menerima situasi yang sudah ada. Sekalipun situasi itu tidak baik bagi tumbuh berkembangkan benih iman, kita tetap saja mempertahankannya. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengubah kebiasaan itu. Melalui sabda-Nya, kita diminta untuk mengolah “tanah” diri kita sehingga menjadi “tanah” yang subur bagi tumbuhnya benih sabda Tuhan. Dengan demikian, kita dapat menghasilkan buah.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar