Renungan Hari Rabu Biasa XVI, Thn A/II
Bac I Yer 1: 1, 4 – 10; Injil
Mat 13: 1 – 9;
Dalam Injil hari
ini dikisahkan pengajaran Tuhan Yesus tentang penabur. Dalam perumpamaan itu diceritakan
bahwa ada empat jenis tanah penerima benih dari sang penabur. Keempat tanah itu
adalah tanah pinggir jalan, tanah berbatu, tanah bersemak duri dan tanah yang
subur. Penekanan utama dari kisah perumpamaan Tuhan Yesus adalah benih yang
tumbuh dan menghasilkan buah. Karena benih yang tumbuh dan berbuah itu ada pada
tanah yang subur, maka sangat diharapkan agar ketiga jenis tanah lainnya segera
diolah kembali sehingga menjadi subur dan benih yang jatuh dapat tumbuh subur
dan berbuah. Jadi, bukan tetap mempertahankan situasi yang ada.
Gambaran perumpamaan
Tuhan Yesus dalam Injil secara implisit terlihat juga dalam bacaan pertama yang
diambil dari Kitab Yeremia. Bacaan pertama menampilkan kisah panggilan Yeremia.
Allah memanggilnya; dengan kata lain, Allah menaburkan benih panggilan dalam
dirinya. Namun, Yeremia sadar kalau dirinya tak pantas. Yeremia melihat bahwa
dirinya ibarat bukan tanah yang subur bagi benih panggilan Allah. Akan tetapi,
Allah menegaskan bahwa dia tidak boleh menyerah pada situasi. Yeremia musti berubah
atau mengubah dirinya sehingga siap bagi peran yang disiapkan Allah.
Dalam kehidupan,
tak jarang kita bersikap seperti Yeremia, yaitu menerima situasi yang sudah ada.
Sekalipun situasi itu tidak baik bagi tumbuh berkembangkan benih iman, kita
tetap saja mempertahankannya. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengubah
kebiasaan itu. Melalui sabda-Nya, kita diminta untuk mengolah “tanah” diri kita
sehingga menjadi “tanah” yang subur bagi tumbuhnya benih sabda Tuhan. Dengan demikian,
kita dapat menghasilkan buah.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar