Renungan Hari Kamis
Biasa XIV, Thn A/II
Bac I Hos 11: 1, 3 – 4, 8 – 9; Injil Mat 10: 7 – 15;
Kitab Hosea, yang menjadi bacaan pertama hari ini, kembali
memberi gambaran tentang Allah yang sangat perhatian kepada umat-Nya, Israel.
Allah digambarkan yang mengajar umat-Nya berjalan, menyembuhkan (ay. 3),
meringankan beban derita dan yang memberi makan (ay. 4). Hosea menyatakan bahwa
Tuhan Allah tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya karena Ia tetap setia pada
ikatan kasih. Dia juga tidak akan membinasakan mereka. Di sini Hosea mau
menegaskan bahwa Allah adalah sumber kebaikan, kasih dan setia.
Injil hari ini berisi sabda pengutusan Tuhan Yesus kepada
para murid-Nya. Mereka diutus untuk mewartakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat
(ay. 7) dan menyembuhkan (ay. 8). Satu nasehat Tuhan Yesus yang menarik adalah
bahwa para murid diminta untuk memberi dengan cuma-cuma, karena mereka sudah
menerimanya dengan cuma-cuma pula (ay. 8). Artinya, para murid mendapatkan
kuasa, rahmat dan anugerah dari sumbernya, yaitu Tuhan Allah sendiri; dan itu
didapat secara gratis. Seperti yang ditegaskan Hosea, Allah adalah sumber
kekuasaan, rahmat dan kebaikan. Karena itu, para murid musti menyalurkannya
tanpa menuntut imbalan.
Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa Tuhan adalah sumber
segala rahmat, kebaikan dan kasih. Semua itu diberikan Tuhan kepada umat-Nya.
Siapapun diri kita Tuhan tetap menganugerahkan kasih-Nya. Masing-masing kita
senantiasa menerima rahmat dan kebaikan-Nya dengan cuma-cuma. Karena itu, sudah sepantasnya kita
menghaturkan syukur dan terima kasih pada-Nya. Namun lebih dari itu, Tuhan
menghendaki supaya kita menyalurkan apa yang kita dapat dari Tuhan kepada
sesama. Kita menerima kasih Tuhan, maka hendaklah kita mewartakan dan
mewujudkan kasih-Nya. Kita sudah mendapat kebaikan dari Tuhan secara gratis, maka selayaknya
kita menyalurkan kebaikan itu kepada sesama kita. Tuhan tidak menghendaki agar
apa yang kita dapat dari-Nya, hanya kita nikmati sendiri.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar