Senin, 16 Juni 2014

Renungan Hari Senin Biasa XI - Thn II

Renungan Hari Senin Biasa XI, Thn A/II
Bac I    1Raj 21: 1 – 16; Injil             Mat5: 38 – 42;

Injil hari ini masih melanjutkan kisah pengajaran Yesus di bukit. Ada banyak pengajaran Yesus sungguh-sungguh mencengangkan, karena terbilang revolusioner. Pengajaran hari ini termasuk di dalamnya. Kepada para pendengar-Nya, Yesus mengajak untuk tidak membalas kejahatan atau kekerasan dengan kejahatan/kekerasan (ay. 39). Ini sungguh mengubah pengajaran lama yang melegalkan tindakan balas dendam, “Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.” (ay. 38). Selain itu Tuhan Yesus juga meminta pendengar-Nya untuk tidak menolak orang yang meminta sesuatu daripadanya, melainkan “berilah kepada orang yang meminta kepadamu.” (ay. 42). Di sini Tuhan Yesus menghendaki supaya para pendengar-Nya tidak memaksakan kehendak, baik itu membalas dendam atau mempertahankan kepemilikkan.

Bacaan pertama menampilkan kisah Raja Ahab yang merebut kebun anggur Nabot. Dikatakan bahwa Raja Ahab sudah meminta dengan baik-baik kepada Nabot, bahkan ia siap menggantikannya dengan uang (ay. 2). Namun Nabot menolaknya sehingga Raja Ahab gusar. Menjadi pertanyaan, apakah tindakan Nabot menyalahi ketentuan ajaran Yesus dalam Injil hari ini? Sama sekali tidak. Yang perlu disadari adalah memberi dalam ajaran Yesus adalah sesuatu yang benar-benar menjadi milik kita. Berbeda dengan kasus Nabot. Dia tidak dapat memberi karena kebun anggur itu bukan mutlak milik pribadinya, melainkan “milik pusaka nenek moyangku.” (ay. 4).  Karenanya, wajar jika Nabot enggan memberinya. Hal inilah yang tidak dipahami oleh Raja Ahab sehingga dikendalikan oleh nafsunya ia memaksakan kehendaknya.

Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa pemaksaan kehendak tidak hanya dapat menimbulkan dosa, melainkan menciptakan lingkaran setan tindak kekerasan. Tuhan ingin agar kita memutuskan mata rantai lingkaran setan ini dengan tidak memaksakan kehendak. Terhadap orang yang melakukan kekerasan kepada kita, hendaklah kita tidak membalasnya dengan kekerasan. Terhadap orang yang menginginkan barang milik kita, hendaklah kita memberinya. Inilah kehendak Tuhan pada kita melalui sabda-Nya.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar