Renungan Hari Senin
Biasa XI, Thn A/II
Bac I 1Raj 21: 1 – 16; Injil Mat5: 38 – 42;
Injil hari ini masih melanjutkan kisah pengajaran Yesus di
bukit. Ada banyak pengajaran Yesus sungguh-sungguh mencengangkan, karena
terbilang revolusioner. Pengajaran hari ini termasuk di dalamnya. Kepada para
pendengar-Nya, Yesus mengajak untuk tidak membalas kejahatan atau kekerasan dengan
kejahatan/kekerasan (ay. 39). Ini sungguh mengubah pengajaran lama yang
melegalkan tindakan balas dendam, “Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.” (ay. 38).
Selain itu Tuhan Yesus juga meminta pendengar-Nya untuk tidak menolak orang
yang meminta sesuatu daripadanya, melainkan “berilah kepada orang yang meminta
kepadamu.” (ay. 42). Di sini Tuhan Yesus menghendaki supaya para pendengar-Nya
tidak memaksakan kehendak, baik itu membalas dendam atau mempertahankan
kepemilikkan.
Bacaan pertama menampilkan kisah Raja Ahab yang merebut kebun
anggur Nabot. Dikatakan bahwa Raja Ahab sudah meminta dengan baik-baik kepada
Nabot, bahkan ia siap menggantikannya dengan uang (ay. 2). Namun Nabot
menolaknya sehingga Raja Ahab gusar. Menjadi pertanyaan, apakah tindakan Nabot
menyalahi ketentuan ajaran Yesus dalam Injil hari ini? Sama sekali tidak. Yang
perlu disadari adalah memberi dalam ajaran Yesus adalah sesuatu yang benar-benar
menjadi milik kita. Berbeda dengan kasus Nabot. Dia tidak dapat memberi karena
kebun anggur itu bukan mutlak milik pribadinya, melainkan “milik pusaka nenek
moyangku.” (ay. 4). Karenanya, wajar
jika Nabot enggan memberinya. Hal inilah yang tidak dipahami oleh Raja Ahab
sehingga dikendalikan oleh nafsunya ia memaksakan kehendaknya.
Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa pemaksaan
kehendak tidak hanya dapat menimbulkan dosa, melainkan menciptakan lingkaran
setan tindak kekerasan. Tuhan ingin agar kita memutuskan mata rantai lingkaran
setan ini dengan tidak memaksakan kehendak. Terhadap orang yang melakukan
kekerasan kepada kita, hendaklah kita tidak membalasnya dengan kekerasan.
Terhadap orang yang menginginkan barang milik kita, hendaklah kita memberinya.
Inilah kehendak Tuhan pada kita melalui sabda-Nya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar