Senin, 02 Juni 2014

(Inspirasi Hidup) Tak Ada Manusia 100 % Baik

BELAJAR DARI TOKOH PROTAGONIS FILM AMERICAN GANGSTER
Film American Gangster diangkat ke layar lebar dari kisah nyata kehidupan Frank Lucas, gembong narkoba yang paling berpengaruh di Amerika tahun 1960-an. Frank Lucas mengawali kariernya sebagai sopir pribadi bos mafia Amerika, Bumpy Johnson. Sebagai seorang sopir pribadi dan terpercaya, Lucas dikenal sebagai sosok yang pendiam dan setia. Akan tetapi, dalam diamnya Lucas banyak belajar dari bossnya.

Setelah sang boss meninggal (faktor usia dan penyakit), Frank Lucas memulai membangun kerajaan bisnisnya. Dan Lucas berhasil. Lebih lanjut tentang Frank Lucas baca di sini atau nonton filmnya.

Ternyata kesuksesan Frank Lucas tidak bertahan lama. Adalah Richie Robert yang berhasil menghancurkan bisnis haram Lucas. Richie adalah seorang detektif kepolisian yang bersih. Ia konsisten dalam tugasnya dan tidak mudah disuap. Integritas Richie terbukti ketika ia dan rekannya menemukan uang dalam sebuah tas di sebuah bagasi mobil yang memang lagi mereka incar. Ketika dibuka isinya lebih dari satu juta dollar. Semua uang itu diserahkan ke atasannya, dan Richie sama sekali tidak mengambil sesen pun. Peristiwa ini melambungkan namanya sebagai polisi yang jujur dan bersih.

Akan tetapi, Richie bukanlah manusia sempurna. Ia tetap memiliki kekurangan, sekalipun kekurangan itu tidak ada kaitannya dengan jabatan dan tugasnya di kepolisian. Kelemahan Richie ada dalam membangun rumah tangga. Rumah tangganya berantakan dan berakhir dengan perceraian. Pangkal masalahnya adalah kebiasaan Richie bermain dengan wanita lain. Bahkan dalam film terlihat Richie berhubungan intim dengan pengacara perceraiannya.

Terlepas dari kelemahannya itu, Richie terbilang sukses dalam tugasnya di kepolisian berkat integritas, kejujuran, keberanian dan komitmennya. Karena prestasinya itu, Richie mendapat kepercayaan dari agen pemerintah pusat. Ia mendapat tugas untuk membongkar jaringan perdagangan narkotika di New York. Yang lagi marak waktu itu adalah: Blue Magic. Rekan kerja Richie yang pertama meninggal karena benda haram itu. Atasannya memberikan kebebasan kepadanya dalam menjalankan tugas, termasuk merekrut anggota baru.

Dalam usaha mencari anggota baru, terlihat bahwa awalnya Richie ragu akan kemampuan para anggota barunya itu. Penonton pun akan sependapat. Penampilan mereka jauh dari kesan jujur, berintegritas dan berkomitmen. Namun, Richie akhirnya percaya pada mereka; dan ia memberikan kepercayaan kepada mereka. Richie mempunyai 5 orang anggota sebagai tim kerja. Maka mulailah mereka bekerja sama. Sebagai bawahan mereka taat dan mau mendengarkan arahan Richie. Sebaliknya, sebagai rekan kerja, Richie juga mau mendengarkan masukan dari mereka, apalagi berkaitan dengan keahlian mereka.

Mereka mulai mencari informasi soal Blue Magic. Mereka mulai menyortir tokoh-tokoh yang pantas dicurigai. Awalnya sama sekali tidak ada nama dan foto Frank Lucas. Hal ini terjadi karena bagi mereka tidak mungkin orang kulit hitam menjadi boss mafia. Sampai pada akhirnya, penyelidikan mereka mengerucut pada sosok Frank Lucas.

Dalam menjalankan tugasnya, Richie dan timnya mendapat banyak hambatan. Salah satunya dari pihak kepolisian bidang lain. Namun Richie dan timnya pantang menyerah. Mereka jalan terus karena tugas mereka baik dan benar. Apalagi kerja mereka mendapat dukungan penuh dari pimpinan pusat.

Setelah mendapat kepastian bahwa gembong narkoba yang diincar adalah Frank Lucas, Richie melapor ke atasannya untuk mendapatkan bantuan dalam membongkar bisnis haram Lucas. Ada yang tidak percaya ketika Richie menyatakan bahwa gembongnya adalah Frank Lucas, mengingat Lucas adalah orang berkulit hitam. Selama ini orang punya prasangka bahwa boss mafia itu hanyalah orang kulit putih. Namun Richie berhasil meyakinkan mereka.

Maka dimulailah aksi penangkapan dan pembongkaran. Sangat menarik bagaimana usaha mereka untuk menggeledah pesawat militer yang baru datang dari Vietnam. Di dalam pesawat itu, selain memuat pasukan tentara, juga ada beberapa peti jenasah. Bukan saja pesawat yang diobrak-abrik, melainkan juga peti jenasah itu. Membongkar peti itu merupakan tantangan besar. Namun Richie berhasil. Awalnya timnya Richie gagal menemukan barang bukti. Namun akhirnya, semuanya terbongkar. Ibarat, sehebat apapun membungkor bangkai, suatu saat tercium juga.

Setelah menemukan barang bukti, Richie akhirnya mengincar sang boss. Mengingat sepak terjangnya, tentulah Richie membutuhkan dukungan sepasukan polisi yang banyak. Semua itu untuk mengantisipasi perlawanan Lucas. Akan tetapi, semua itu sungguh di luar dugaan. Dengan tenang dan seulas senyum, Richie menyapa dan akhirnya menggiring Lucas ke markas.

Dalam pemeriksaan, Lucas berusaha untuk mempengaruhi Richie untuk bekerja sama dengannya. Namun ia akhirnya tahu siapa Richie. Dari pengacaranya ia tahu kalau Richie tidak bisa dipengaruhi oleh uang. Berita tentang penemuan uang ratusan juta dolar yang pernah menghiasi media massa menjadi buktinya. Karena itu, Lucas menyerah. Justru dirinya yang diminta Richie untuk bekerja sama. Richie bukan saja mau mengetahui soal seluk beluk dan kejahatan Lucas lainnya, melainkan ingin membongkar jaringan mafia Lucas yang sudah merasuk organ pemerintahan.

Dari tawaran Richie itu, Lucas akhirnya bersedia bekerja sama. Dari pengakuan Lucas, ¾ dari agen Pemberantas Obat Bius di New York terlibat dan separuh polisi kota juga terlibat. Mereka semua masuk dalam program pembersihan, dan itu menjadi target Richie.

Pelajaran apa yang dapat diambil dari tokoh Richie Robert ini? Ada beberapa pelajaran penting untuk kehidupan kita:
    1.      Kejujuran. Richie dan juga anggota tim kerjanya mengajari kita untuk hidup jujur, apalagi berkaitan dengan tugas dan jabatan. Jangan pernah menyalah-gunakan jabatan demi kepentingan pribadi.
     2.      Perjuangan. Dalam menjalankan tugasnya, Richie dan timnya menemukan banyak hambatan. Namun, sekalipun akan ada rintangan, semuanya itu harus dihadapi, bukannya dihindari. Mereka pantang menyerah, karena mereka berada dalam posisi benar dan baik. Perjuangan ini juga yang mengantar mereka menuju sukses.
     3.      Membangun kepercayaan. Bagi Richie, kepercayaan itu sangat penting dalam membangun tim kerja. Awalnya menyakinkan anggota timnya bahwa dirinya patut dipercaya, kemudian dia memberikan kepercayaan kepada rekan kerjanya itu. Dalam membangun sebuah relasi, entah itu bisnis, sosial, atau relasi apapun, membangun sikap saling percaya itu hal yang mutlak diutamakan.
     4.      Melihat hal yang lebih besar. Bagi sebagian orang penangkapan Frank Lucas merupakan prestasi besar Richie dan timnya. Namun Richie tidak berhenti sampai di situ. Dia mampu melihat hal lain selain bisnis haram Lucas, yaitu jaringan. Film ini menunjukkan bahwa narkoba bisa bebas beredar bukan hanya karena ada pengedar dan pemakai, melainkan adanya beking. Dan biasanya beking itu datang dari aparat hukum sendiri. Richie, dengan bantuan Frank Lucas, berhasil membersihkan institusi kepolisian dari para polisi korup yang memanfaatkan jabatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari peredaran narkoba itu.
     5.      Kesuksesan dimulai dari nol. Lewat film ini Richie mau mengajari kita bahwa sukses itu dimulai dari nol. “Kota Roma tidak dibangun dalam sehari.” Prestasi Richie dan timnya juga membutuhkan proses. Dan langkah awal dari nol itu membutuhkan kemauan, usaha dan perjuangan.
     6.      Richie bukanlah malaikat. Film ini mau mengatakan kepada kita, sekalipun Richie terlihat sukses, baik, jujur dan berintegritas, ia tak luput dari kelemahan. Akan tetapi, kelemahan Richie tidak ada kaitannya dengan tugas dan jabatannya.
Jakarta, 17 Maret 2014
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar