FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BANYAKNYA
ANAK BERBICARA
Inteligensi
Semakin cerdas anak, semakin cepat
ketrampilan berbicara dikuasai sehingga semakin cepat dapat berbicara.
Jenis
Disiplin
Anak, yang dibesarkan dengan disiplin
yang cenderung lemah, lebih banyak berbicara daripada anak-anak yang orang
tuanya bersikap keras dan berpandangan bahwa “anak-anak harus dilihat tetapi
tidak didengar.”
Posisi
Urutan
Anak sulung didorong untuk lebih banyak berbicara
daripada adiknya dan orang tua lebih mempunyai banyak waktu untuk berbicara
dengan adiknya.
Besarnya
Keluarga
Anak tunggal didorong untuk lebih
banyak berbicara daripada anak-anak dari keluarga besar dan orang tuanya
mempunyai lebih banyak waktu untuk berbicara dengannya. Dalam keluarga besar,
disiplin yang ditegakkan lebih otoriter dan ini menghambat anak-anak untuk berbicara
sesukanya.
Status
Sosial Ekonomi
Dalam keluarga kelas rendah, kegiatan
keluarga cenderung kurang terorganisir daripada keluarga kelas menengah dan
atas. Pembicaraan antar anggota keluarga juga jarang dan anak kurang didorong
untuk berbicara.
Status
Ras
Mutu dan ketrampilan berbicara yang
kurang baik pada kebanyakan anak berkulit hitam dapat disebabkan sebagian
karena mereka dibesarkan dalam rumah-rumah di mana para ayah tidak ada atau di
mana kehidupan keluarga tidak teratur karena banyaknya anak atau karena ibu
harus bekerja di luar rumah.
Berbahasa
Dua
Meskipun anak dari keluarga yang
berbahasa dua boleh berbicara sebanyak anak dari keluarga berbahasa satu,
tetapi pembicaraannya sangat terbatas kalau ia berada dengan kelompok sebayanya
atau dengan orang dewasa di luar rumah.
Penggolongan
Peran-Seks
Terdapat efek penggolongan peran-seks
pada pembicaraan anak sekalipun anak masih berada dalam tahun-tahun pra sekolah.
Anak laki-laki diharapkan sedikit berbicara dibandingkan anak perempuan. Apa yang
dikatakan dan bagaimana cara mengatakannya diharapkan berbeda dari anak
perempuan, membual dan mengkritik orang lain, misalnya, dianggap lebih sesuai
untuk anak laki-laki. Sedangkan anak perempuan wajar bila mengadukan orang
lain.
sumber: Elizabeth
B. Hurlock, PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5).
Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 115
Tidak ada komentar:
Posting Komentar