Renungan Hari Senin Biasa
IV, Thn A/II
Bac I : 2Sam 15: 13–14, 30, 16: 5–13a; Injil : Mrk 5: 1 – 20
Hari ini sabda Tuhan mengisahkan tentang pertentangan Raja
Daud dengan Absalom, yang adalah putranya sendiri. Dikatakan bahwa hati rakyat
Israel lebih condong kepada Absalom. Mereka sudah melupakan Daud, sekalipun
Daud masih memiliki pengaruh dan kekuasaan. Yang menarik di sini adalah sikap
Daud. Walau mempunyai pengaruh dan kuasa, Daud tidak reaktif dan berusaha
melawan Absalom. Dia justru mengalah dengan mengajak loyalisnya untuk keluar
dari Yerusalem. Daud menghindari pertentangan dan pertikaian.
Gambaran yang sama terjadi juga dalam Injil. Ada pertentangan
antara Yesus dengan penduduk Gerasa. Mereka tahu dan sadar bahwa Yesus telah
melakukan mujizat. Mereka juga sadar bahwa mujizat itu demi kebaikan. Namun mereka
lebih memilih urusan ekonomi. Yang dilihat hanyalah ternak yang musnah. Karena itu
mereka mengusir Yesus. Mereka menolak kehadiran Yesus, meski tahu dan sadar
bahwa kehadiran-Nya bisa mendatangkan kebaikan bagi banyak orang. Dan Yesus,
sama seperti Daud, memilih mengalah.
Gambaran orang Israel dalam bacaan pertama dan orang Gerasa
dalam Injil sering terjadi dalam kehidupan manusia dewasa ini. Banyak orang
lebih mementingkan kepentingan pribadinya. Tak sedikit orang lebih mengutamakan
kenikmatan dan kepuasan sesaat. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk mampu
melihat apa yang baik bagi kehidupan manusia secara umum. Tuhan menghendaki
agar kita berani menolak kepentingan pribadi dan kenikmataan sesaat demi
kebaikan bersama.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar