Selasa, 25 Februari 2014

Renungan Hari Selasa Biasa VII - Thn II

Renungan Hari Selasa Biasa VII, Thn A/II
Bac I   : Yak 4: 1 – 10; Injil           : Mrk 9: 30 – 37

Dalam Injil hari ini, Markus mengisahkan pertentangan yang terjadi di antara para rasul. Mereka mempersoalkan siapa yang terbesar di antara mereka. Tampak jelas kalau masing-masing mereka ingin menjadi yang paling hebat, paling berpengaruh, paling dikasihi Sang Guru, paling berkuasa dan lain sebagainya. Tujuannya jelas, agar ia dapat menikmati pelayanan, dihormati dan berkuasa atas orang lain. Yesus membongkar cara pandang ini dan membalikkannya. “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” (ay. 35). Bagi Yesus, orang yang hebat adalah orang yang rendah hati, yang mau mendahulukan orang lain.

Ajaran Yesus ini diteruskan oleh Yakobus. Dalam suratnya, Yakobus seakan kembali merefleksikan peristiwa pertengkaran itu. Bagi Yakobus, hal itu terjadi karena adanya hawa nafsu. Hawa nafsu merupakan wujud lain dari keangkuhan yang bertentangan dengan sikap rendah hati. Karena itu, Rasul Yakobus mengajak kita untuk bersikap rendah hati.

Refleksi Rasul Yakobus masih relevan buat kehidupan manusia jaman sekarang. Pertikaian, perpecahan dan penderitaan muncul dari hawa nafsu. Kita ingin memenuhi hidup dengan segala-galanya sesuai keinginan. Hal ini muncul karena kita tidak memiliki sikap rendah hati. Adanya sikap rendah hati membuat kita bisa mensyukuri apa yang ada. Melalui sabda-Nya, Tuhan menghendaki kita untuk selalu bersikap rendah hati. Terlebih di saat kita menjadi pemimpin. Dengan sikap ini, maka seorang pemimpin akan selalu tampil melayani.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar