Renungan Hari Selasa Biasa
V, Thn A/II
Bac I : 1Raj 8: 22 – 23, 27 – 30; Injil : Mrk 7: 1 – 13
Kemarin bacaan pertama menceritakan gagasan Raja Salomo untuk
mendirikan rumah bagi Allah. Sebenarnya rencana ini sudah ada sejak Raja Daud,
ayahnya. Namun Tuhan tidak menghendaki Daud mendirikan Bait Allah, melainkan
Salomo. Hari ini sabda Tuhan mengisahkan bahwa Salomo sudah mendirikan Bait
Allah itu. Bacaan pertama berisi doa Salomo kepada Tuhan. Yang menarik dari doa
Salomo ini adalah, sekalipun Bait Allah yang didirikannya terbilang bagus,
Salomo tetap menyadari bahwa apa yang dibuatnya itu tidaklah berarti apa-apa
(ay. 27). Di sini Salomo hendak menekankan bahwa Bait Allah bukanlah
segala-galanya, karena ia merupakan karya manusia.
Sikap Salomo inilah yang hendak ditekankan Yesus kepada kaum
Farisi dan ahli-ahli Taurat. Sikap mereka bertentangan dengan sikap Raja
Salomo. Mereka lebih menekankan tradisi dan aturan buatan manusia, sementara
perintah Allah diabaikan (ay. 8). Yesus mengajak para pendengarnya untuk lebih
mengutamakan perintah dan kehendak Allah ketimbang aturan manusia; apalagi bila
ketentuan manusia itu bertentangan dengan kehendak Allah.
Hari ini sabda Tuhan mengajak kita untuk dapat melihat dan
menentukan apa yang terbaik dalam hidup. Tuhan menghendaki supaya kita
mendahulukan kehendak Allah daripada urusan manusia. Bukan berarti urusan
manusia itu tidak penting. Sejauh tidak bertentangan dengan kehendak Allah, hal
itu pantas dan layak untuk ditinggalkan. Kehendak Allah semestinya menjadi
utama dalam hidup kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar