Jumat, 14 Februari 2014

Renungan Hari Jumat Biasa V - Thn II

Renungan Hari Jumat Biasa V, Thn A/II

Hari ini sabda Tuhan melanjutkan kisah kerajaan Israel pasca Raja Salomo. Kemarin sudah dikatakan bahwa akibat dosa dan kesalahan Salomo, Allah memecahkan kerajaaan itu menjadi dua bagian. Dan inilah yang terjadi. Melalui Nabi Ahia, yang sebelumnya datang dengan berselubung kain, Allah menyatakan pemecahan kerajaan itu. Hal ini tampak dari tindakan Ahia yang mengoyakkan kain itu. Jadi, perpecahan itu terjadi karena kesalahan manusia, ketertutupan hati manusia pada Allah. Sebenarnya orang tak ingin perpecahan, karena hal itu membuat kerajaan menjadi lemah.

Gambaran dalam bacaan pertama hari ini, tertolak belakang dengan Injil hari ini. Dalam Injil dikisahkan bahwa Yesus memberi “pemecahan” atas masalah yang dihadapi oleh orang tuli yang gagap. Yesus berkata, “Terbukalah!” maka terpecahkanlah masalah orang itu. Ia dapat mendengar dan berbicara normal. Permintaan untuk terbuka, selain dimengerti akan terlepasnya sesuatu yang menutupi telinga orang tuli itu, bisa juga dipahami sebagai ajakan untuk membuka diri bagi karya Allah. Orang tuli itu membuka dirinya bagi Allah sehingga rahmat kesembuhan Allah itu bekerja pada dirinya.

Kita pasti pernah mendengar pepatah ini: “Malu bertanya, sesat di jalan.” Ketertutupan diri dapat membawa bencana bagi kehidupan. Banyak kasus bunuh diri terjadi karena yang bersangkutan bersikap tertutup, tidak membiarkan diri dibantu sesamanya. Sabda Tuhan hari ini mau berbicara akan hal ini. Ketertutupan Raja Salomo akan bimbingan Allah, menyebabkan terpecahnya Kerajaan Israel. Situasi kontras terjadi dengan orang tuli yang gagap. Dia mau terbuka bagi karya Allah. Karena keterbukaan itulah dia mengalami kesembuhan. Tuhan menghendaki agar kita mau membuka diri kepada siapa pun, secara khusus kepada Tuhan.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar