Renungan Hari Jumat Biasa
V, Thn A/II
Bac I : 1Raj 11: 29 – 32, 12: 19; Injil : Mrk 7: 31 – 37
Hari ini sabda Tuhan melanjutkan kisah kerajaan Israel pasca
Raja Salomo. Kemarin sudah dikatakan bahwa akibat dosa dan kesalahan Salomo,
Allah memecahkan kerajaaan itu menjadi dua bagian. Dan inilah yang terjadi. Melalui
Nabi Ahia, yang sebelumnya datang dengan berselubung kain, Allah menyatakan
pemecahan kerajaan itu. Hal ini tampak dari tindakan Ahia yang mengoyakkan kain
itu. Jadi, perpecahan itu terjadi karena kesalahan manusia, ketertutupan hati
manusia pada Allah. Sebenarnya orang tak ingin perpecahan, karena hal itu
membuat kerajaan menjadi lemah.
Gambaran dalam bacaan pertama hari ini, tertolak belakang dengan
Injil hari ini. Dalam Injil dikisahkan bahwa Yesus memberi “pemecahan” atas
masalah yang dihadapi oleh orang tuli yang gagap. Yesus berkata, “Terbukalah!”
maka terpecahkanlah masalah orang itu. Ia dapat mendengar dan berbicara normal.
Permintaan untuk terbuka, selain dimengerti akan terlepasnya sesuatu yang
menutupi telinga orang tuli itu, bisa juga dipahami sebagai ajakan untuk
membuka diri bagi karya Allah. Orang tuli itu membuka dirinya bagi Allah
sehingga rahmat kesembuhan Allah itu bekerja pada dirinya.
Kita pasti pernah mendengar pepatah ini: “Malu bertanya,
sesat di jalan.” Ketertutupan diri dapat membawa bencana bagi kehidupan. Banyak
kasus bunuh diri terjadi karena yang bersangkutan bersikap tertutup, tidak
membiarkan diri dibantu sesamanya. Sabda Tuhan hari ini mau berbicara akan hal
ini. Ketertutupan Raja Salomo akan bimbingan Allah, menyebabkan terpecahnya Kerajaan
Israel. Situasi kontras terjadi dengan orang tuli yang gagap. Dia mau terbuka
bagi karya Allah. Karena keterbukaan itulah dia mengalami kesembuhan. Tuhan menghendaki
agar kita mau membuka diri kepada siapa pun, secara khusus kepada Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar