Minggu, 17 November 2013

Renungan Hari Minggu Biasa XXXIII-C

Renungan Hari Minggu Biasa XXXIII, Thn C/I
Bac I   : Mal 4: 1 – 2a; 2Tes 3: 7 – 12;
Injil     : Luk 21: 5 – 19

Bacaan pertama dan Injil hari ini berbicara soal akhir zaman, di mana digambarkan murka Allah. Namun sabda Tuhan ini tidak semata-mata berbicara tentang murka sehingga menimbulkan ketakutan, melainkan juga persiapan yang harus disiapkan. Kitab Maleaki menasehati supaya orang-orang benar tak perlu merasa cemas dan takut. Murka Allah hanya dikenakan kepada orang fasik.

Dalam Injil, Yesus menasehati para pendengar-Nya untuk waspada terhadap aksi penipuan. Menjelang akhir zaman akan banyak muncul serigala berbulu domba. Menghadapi semuanya itu umat tak perlu merasa takut. Kita tetap terpanggil untuk senantiasa bersaksi bagi kebenaran dan kebaikan. Tuhan sendiri yang akan meletakkan hikmat-Nya di dalam mulut kita.

Apa yang disampaikan Yesus dan Maleaki, ditegaskan kembali oleh Paulus dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Tesalonika. Dalam bacaan kedua, Paulus mengajak jemaatnya untuk tetap bertahan dalam kebaikan dan kebenaran. Paulus tidak menyampaikan hanya lewat kata-kata saja, melainkan dengan perbuatan. Karena itulah, ia meminta jemaat untuk mengikuti teladan hidupnya. Memang nasehat Paulus ini sangat cocok untuk para pemuka jemaat saat ini.

Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk selalu berbuat baik dan benar bagi kehidupan manusia. Hal ini dapat menjadi bekal persiapan kita menyongsong akhir zaman. Memang tak ada satu manusia pun di dunia ini yang tahu kapan akhir zaman itu datang. Karena itulah Yesus meminta kita untuk waspada. Salah satu bentuk kewaspadaan adalah dengan senantiasa berbuat baik dan benar. Perbuatan ini akan menjadi contoh teladan bagi orang lain. Dan ini merupakan bentuk persaksian bagi Kristus.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar