Renungan Hari Minggu
Biasa XXXIII, Thn C/I
Bac I : Mal 4: 1 – 2a; 2Tes 3: 7 – 12;
Injil : Luk 21: 5 – 19
Bacaan pertama dan Injil hari ini berbicara soal akhir zaman,
di mana digambarkan murka Allah. Namun sabda Tuhan ini tidak semata-mata
berbicara tentang murka sehingga menimbulkan ketakutan, melainkan juga
persiapan yang harus disiapkan. Kitab Maleaki menasehati supaya orang-orang benar
tak perlu merasa cemas dan takut. Murka Allah hanya dikenakan kepada orang
fasik.
Dalam Injil, Yesus menasehati para pendengar-Nya untuk
waspada terhadap aksi penipuan. Menjelang akhir zaman akan banyak muncul
serigala berbulu domba. Menghadapi semuanya itu umat tak perlu merasa takut. Kita
tetap terpanggil untuk senantiasa bersaksi bagi kebenaran dan kebaikan. Tuhan
sendiri yang akan meletakkan hikmat-Nya di dalam mulut kita.
Apa yang disampaikan Yesus dan Maleaki, ditegaskan kembali
oleh Paulus dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Tesalonika. Dalam bacaan
kedua, Paulus mengajak jemaatnya untuk tetap bertahan dalam kebaikan dan
kebenaran. Paulus tidak menyampaikan hanya lewat kata-kata saja, melainkan
dengan perbuatan. Karena itulah, ia meminta jemaat untuk mengikuti teladan
hidupnya. Memang nasehat Paulus ini sangat cocok untuk para pemuka jemaat saat
ini.
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk selalu berbuat baik
dan benar bagi kehidupan manusia. Hal ini dapat menjadi bekal persiapan kita
menyongsong akhir zaman. Memang tak ada satu manusia pun di dunia ini yang tahu
kapan akhir zaman itu datang. Karena itulah Yesus meminta kita untuk waspada. Salah
satu bentuk kewaspadaan adalah dengan senantiasa berbuat baik dan benar. Perbuatan
ini akan menjadi contoh teladan bagi orang lain. Dan ini merupakan bentuk
persaksian bagi Kristus.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar