Minggu, 06 Oktober 2013

Renungan Hari Minggu Biasa XXVII-C

Renungan Hari Minggu Biasa XXVII, Thn C/I
Bac I   : Hab 1: 2 – 3, 2: 2 – 4; Bac II : 2Tim 1: 6 – 8, 13 – 14,
Injil     : Luk 10: 17 24

Sabda Tuhan hari ini mau mengajak kita untuk mewartakan iman akan Dia dalam keseharian kita. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Habakuk, Allah meminta kepada Habakuk untuk menuliskan penglihatannya “supaya orang sambil lalu dapat membacanya.” (Hab 2:2). Penglihatan Habakuk adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Di sini mau dikatakan bahwa Tuhan meminta Habakuk untuk mewartakan apa adanya, tidak perlu dipoles indah sehingga menarik bagi umat. Sesuatu yang tidak menyenangkan bisa menjadi peringatan bagi umat.

Perintah untuk mewartakan iman juga disuarakan Paulus dalam suratnya yang kedua kepada Timotius. Paulus meminta Timotius “untuk mengobarkan karunia Allah,” (ay. 6) dan memelihara “harta yang indah” (ay. 13), yaitu Injil. Untuk melaksanakan tugas ini tentu kita akan menghadapi tantangan dan penderitaan. Namun Paulus menasehati agar kita jangan malu (ay. 8) dan takut, karena “Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (ay. 7). Paulus sendiri sudah melaksanakan hal itu dalam hidupnya.

Karena itu, mewartakan Tuhan dalam keseharian tidak memerlukan iman yang besar atau melakukan hal-hal yang luar biasa. Yesus dalam Injil hari ini memberikan semacam perbandingan dengan seorang hamba atau pelayan. Seorang hamba hanya melakukan apa yang diperintahkan tuannya, termasuk yang sederhana sekalipun. Bahkan ketika melakukan hal-hal yang besar, seorang hamba tidak akan membesarkan diri. Yesus menasehati supaya tetap bersikap rendah hati. “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.” (ay. 10).

Ada kecenderungan manusia untuk melakukan hal-hal yang besar. Di balik aksi itu ada niat tersembunyi: ingin pujian. Sabda Tuhan hari ini untuk senantiasa mewartakan Dia dalam kehidupan kita sehari-hari. Tuhan tidak mengharapkan kita melakukan hal-hal yang hebat dan luar biasa. Tuhan hanya menginginkan agar kita melakukan semua itu dalam kesederhanaan.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar