Renungan Hari Jumat
Biasa XXIII, Thn C/I
Bac I : 1Tim 1: 1 – 2, 12 – 14; Injil : Luk 6: 39 – 42
Dalam Injil hari ini, Yesus melanjutkan pengajaran-Nya
tentang menjadi murid-Nya. Kemarin Yesus memberikan semacam identitas diri
sebagai murid Kristus dan sedikit bagaimana pelaksanaannya. Hari ini Yesus
melanjutkan pelaksanaan itu lewat tiga perumpamaan: orang buta, murid dan guru,
serta tentang selumbar di mata. Inti yang mau disampaikan Yesus adalah sebelum
kita memperkenalkan diri sebagai murid-Nya dan mengajak orang lain, terlebih
dahulu kita harus berubah dulu. Kita harus bisa melihat dulu baru dapat
menuntun orang buta. Kita harus mengeluarkan selumbar yang ada di mata kita
dulu, baru kita dapat mengeluarkan balok di mata orang lain. Kita harus sama
dengan guru dulu baru bisa mengajar murid.
Bacaan pertama hari ini diambil dari surat Paulus yang
pertama kepada Timotius. Dalam suratnya ini, Paulus menyampaikan sharing imannya. Pertama-tama Paulus
memperkenalkan dirinya sebagai rasul Kristus. Sebagai rasul dia terpanggil
untuk memperkenalkan Kristus kepada orang lain. Dalam melaksanakan tugas ini,
Paulus mengikuti ajaran Yesus dalam Injil hari ini. Paulus terlebih dahulu
berubah. Itulah yang diungkapkan Paulus dalam suratnya: “aku yang tadinya
seorang penghujat, penganiaya, seorang yang ganas.” (ay 13).
Tuhan hari ini, melalui sabda-Nya, menyadarkan kita untuk
mengoreksi diri sendiri dahulu sebelum mengoreksi orang lain. Tuhan menghendaki
agar kita terlebih dahulu menjadi sempurna sebelum menyempurnakan orang lain. Bukan
berarti kita tak boleh mengoreksi orang lain. Dengan mengoreksi orang lain,
maka kita terpanggil untuk mengoreksi diri sendiri dahulu. Ini bagian dari
proses penyempurnaan. Demikian pula dengan tugas panggilan kita untuk
mewartakan Kristus. Terdahulu kita harus “menjadi seperti Kristus” dahulu baru
memperkenalkan Kristus kepada orang lain.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar