Jumat, 13 September 2013

Renungan Hari Jumat Biasa XXIII-C

Renungan Hari Jumat Biasa XXIII, Thn C/I
Bac I   : 1Tim 1: 1 – 2, 12 – 14; Injil      : Luk 6: 39 – 42

Dalam Injil hari ini, Yesus melanjutkan pengajaran-Nya tentang menjadi murid-Nya. Kemarin Yesus memberikan semacam identitas diri sebagai murid Kristus dan sedikit bagaimana pelaksanaannya. Hari ini Yesus melanjutkan pelaksanaan itu lewat tiga perumpamaan: orang buta, murid dan guru, serta tentang selumbar di mata. Inti yang mau disampaikan Yesus adalah sebelum kita memperkenalkan diri sebagai murid-Nya dan mengajak orang lain, terlebih dahulu kita harus berubah dulu. Kita harus bisa melihat dulu baru dapat menuntun orang buta. Kita harus mengeluarkan selumbar yang ada di mata kita dulu, baru kita dapat mengeluarkan balok di mata orang lain. Kita harus sama dengan guru dulu baru bisa mengajar murid.

Bacaan pertama hari ini diambil dari surat Paulus yang pertama kepada Timotius. Dalam suratnya ini, Paulus menyampaikan sharing imannya. Pertama-tama Paulus memperkenalkan dirinya sebagai rasul Kristus. Sebagai rasul dia terpanggil untuk memperkenalkan Kristus kepada orang lain. Dalam melaksanakan tugas ini, Paulus mengikuti ajaran Yesus dalam Injil hari ini. Paulus terlebih dahulu berubah. Itulah yang diungkapkan Paulus dalam suratnya: “aku yang tadinya seorang penghujat, penganiaya, seorang yang ganas.” (ay 13).

Tuhan hari ini, melalui sabda-Nya, menyadarkan kita untuk mengoreksi diri sendiri dahulu sebelum mengoreksi orang lain. Tuhan menghendaki agar kita terlebih dahulu menjadi sempurna sebelum menyempurnakan orang lain. Bukan berarti kita tak boleh mengoreksi orang lain. Dengan mengoreksi orang lain, maka kita terpanggil untuk mengoreksi diri sendiri dahulu. Ini bagian dari proses penyempurnaan. Demikian pula dengan tugas panggilan kita untuk mewartakan Kristus. Terdahulu kita harus “menjadi seperti Kristus” dahulu baru memperkenalkan Kristus kepada orang lain.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar