Dari kelemahan & kegagalan menuju sukses
Kelemahan dan
kegagalan adalah dua kata yang sering menjadi momok dalam hidup manusia. Tidak
ada manusia yang mau mengakui kelemahan atau kelemahannya terlihat orang. Tak
ada juga manusia yang menginginkan kegagalan. Kelemahan dan kegagalan sudah
menjadi bagian dari hidup manusia. Karena itu, tidak baik bila kita berusaha
menutup-nutupi kelemahan dan kegagalan dengan berbagai macam alasan. Terimalah dan hadapilah kegagalan itu sebagai
pengalaman dan pelajaran berharga, agar bisa jadi pedoman dan tuntunan untuk
mencapai kemajuan dan keberhasilan yang lebih berarti di kemudian hari. Ada
banyak kesuksesan berawal dari kegagalan.
Tentulah Kita sudah tahu bahwa bumi ini
berputar. Perputaran itu kadang cepat, kadang pula lambat. Kita yang ada di
bumi ini pun ikut berputar. Ibarat kita duduk komedi putar, kadang kita ada di
bawah, kadangkala di atas. Ini merupakan hukum alam.
Mungkin ada yang bertanya, bagaimana
dengan kenyataan yang sering kita lihat ada begitu banyak orang yang selalu di
bawah? Bukankah kita juga tinggal di bumi? Sering kita lihat orang yang sudah
di atas malah semakin ke atas dan yang di bawah semakin tertekan ke bawah.
Kita musti melihat semua ini hanyalah ironi. Kita tidak
pernah tahu apa yang
terjadi pada mereka yang sudah ada
di atas. Kebanyakan dari kita
melihat mereka yang di atas selalu dari 'materi' atau jabatan. Namun
percayalah, setiap manusia
pasti mengalami pasang surut.
Kepada kita hanya diharapkan untuk mau
belajar dari orang-orang yang sudah ada di atas dan orang-orang yang berada di
bawah. Jangan hanya
melihat ke atas. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari keduanya, yang
bisa dijadikan bekal untuk menjadi pribadi yang luhur bijaksana, sukses lahir
dan batin.
Prof. G. Arthur Keough pernah mengeluarkan
pernyataan bijak: "Kebesaran
seseorang tidak terlihat ketika dia berdiri dan memberi perintah. Kebesaran
seseorang akan terlihat ketika dia berdiri sama tinggi dengan orang lain, dan
membantu orang lain untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri mereka untuk
mencapai sukses."
Oleh karena itu,
janganlah suka cari alasan untuk menutupi kegagalan. Sebaliknya, carilah terus
'cara' untuk menggapai keberhasilan. Kegagalan itu adalah biasa, namun bangkit
mengatasi kegagalan adalah luar biasa. Menerima dan menyerah pada kegagalan menunjukkan
kelamahan diri kita, namun bangkit mengatasi kegagalan menunjukkan kekuatan
kita.
by:
adrian, diolah dari email Anne Ahira
Baca
juga refleksi lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar