Rabu, 10 April 2013

Tolak Kekerasan



Mgr Suharyo Ajak Umat Katolik Tentang Budaya Kekerasan


HIDUPKATOLIK.com - JAKARTA. Usai Misa Pontifikal, di hadapan wartawan, Mgr Suharyo mengajak umat Katolik untuk menentang budaya kekerasan dan kematian.

Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo memasuki gereja, mengenakan kasula dan mitra yang berlambang Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), serta membawa tongkat gembala yang baru. Ia menuju ke altar, didampingi oleh Vikaris Jenderal KAJ RD Yohanes Subagyo, Kepala Paroki Katedral St Bratakartana SJ, Sekretaris Keuskupan RD Y. Purbo Tamtomo, dan Ekonom Keuskupan RD Antonius Suhardi Antara. Misa Pontifi­­kal ini berlangsung pada Minggu, 31/3, pukul 09.00 WIB.

Ribuan umat Katolik hadir. Sebagian dari mereka tidak mendapat tempat duduk di dalam gereja; menempati tempat duduk di bawah tenda di luar gereja yang dilengkapi dengan dua layar monitor. Mgr Suharyo mengajak umat untuk menjadi manusia Paskah. “Paskah yang kita rayakan harus bermakna nyata,” demikian Mgr Suharyo dalam homilinya. Paskah, lanjutnya, hendaknya menjadikan hidup semakin manusiawi, bersaudara dan berbelarasa. “Dengan demikian, kita setiap saat bisa merasakan Paskah,” tandas Mgr Suharyo.

Sebelum berkat penutup, Romo Purbo memohon umat untuk mendoakan Paus Fransiskus dan Uskup Agung Jakarta Ignatius. Selanjutnya, Ekaristi ditutup dengan berkat apostolik oleh Mgr Suharyo. Usai Ekaristi, Mgr Suharyo menyalami umat di depan wisma keuskupan. Kira-kira hampir setengah jam, ia berdiri menyalami umat, beberapa mengajaknya untuk foto bersama. Setelah itu, Mgr Suharyo menuju wisma keuskupan untuk melakukan konferensi pers bersama puluhan wartawan dari berbagai media, baik elektronik maupun cetak. Ia mengajak umat Katolik untuk mengalirkan arus kesetiakawanan sosial. “Umat Katolik hendaknya menjadi komunitas kontras, yang menentang budaya kekerasan dan kematian di masyarakat,” tukasnya.

A. Benny Sabdo, http://www.hidupkatolik.com/2013/04/09/mgr-suharyo-ajak-umat-katolik-tentang-budaya-kekerasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar