Renungan Hari Sabtu Prapaskah V, Thn C/I
Bac I : Yeh 37: 21 – 28; Injil : Yoh 11: 45 – 56
Ketegangan antara orang Yahudi dan Yesus semakin meningkat tajam. Dalam Injil hari ini dilukiskan bagaimana situasi hati pimpinan tinggi orang Yahudi yang mulai panas. Emosi yang panas di kalangan para pimpinan agama ini dilatarbelakangi ketakutan akan kehilangan jabatan dan uang. "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." (ay. 47-48).
Demi uang dan jabatan inilah akhirnya mereka mengambil keputusan biadab untuk meleyapkan Yesus. "Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."
Sering dalam kehidupan kita bersikap seperti para pimpinan agama Yahudi ini. Demi ego atau kesenangan kita (akan uang dan jabatan) kita menyingkirkan orang lain yang tidak seide atau suka mengusik kita. Sekalipun apa yang disuarakan oleh orang lain itu baik dan benar, tetap saja kita merasa terusik. Mungkin apa yang baik dan benar itu bertentangan dengan kebiasaan kita yang sudah mapan.
Karena itu, Injil hari ini mengajak kita untuk menyingkirkan sikap seperti itu. Tuhan, lewat sabda-Nya ini, menghendaki agar kita mau membuka diri akan sesuatu yang baik dan benar, sekalipun itu tidak disukai karena kemapanan kita. Secara tidak langsung, Injil mengajak kita untuk mau dan berani berubah.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar