Renungan Hari Sabtu Biasa I, Thn C/I
Bac I : Ibr 4: 12 – 16; Injil : Mrk 2: 13 – 17
Penulis Surat Kepada Orang Ibrani, dalam bacaan pertama hari ini, menggambarkan Yesus Kristus sebagai Imam Besar yang Agung. Keagungan Yesus ini terletak pada kemauan-Nya untuk hidup seperti manusia dan merasakan kelemahan-kelemahan manusia sekalipun Ia tetap tidak berdosa (ay. 15). Yesus pernah dicobai, tapi tidak jatuh kedalam dosa. Artinya, Yesus sanggup melawan cobaan dan godaan itu.
Dalam Injil hari ini, Markus menceritakan Yesus memanggil Lewi, pemungut cukai, untuk mengikuti-Nya; dan memang akhirnya Lewi pun ikut (ay. 14). Namun yang menarik dalam Injil ini adalah bagian akhirnya, yaitu perjamuan di rumah Lewi, di mana Yesus duduk makan, bukan saja dengan Lewi, melainkan dengan banyak pemungut cukai dan orang berdosa (ay. 15).
Pada bagian yang menarik dari Injil inilah Yesus menunjukkan keagungan diri-Nya seperti yang digambarkan penulis Surat Kepada Orang Ibrani. Yesus hidup dan bergaul dengan orang berdosa, tetapi Ia tidak berdosa. Malahan justru Ia datang untuk menarik orang berdosa untuk tidak lagi berdosa. Kepada ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi, Yesus tampil sebagai Sabda Allah yang "lebih tajam dari pada pedang bermata dua." (Ibr 4: 12). Pada "orang berdosa" Yesus membuat pemisahan: antara manusianya dan dosanya. Dosalah yang harus dibenci dan dihindari, bukan manusianya.
Sabda Tuhan hari ini mau mengajak kita untuk meniru teladan Yesus, baik kepribadian-Nya yang tidak dengan mudah mau jatuh dalam cobaan maupun dalam sikap-Nya yang membedakan antara dosa dan manusianya. Dengan yang pertama (kepribadian) Tuhan menghendaki agar kita senantiasa melawan cobaan dan godaan, dan jangan mudah menyerah. Sadar akan kelemahan kita, maka kita harus memohon kekuatan Yesus agar membantu kita melawan godaan itu.
Dengan yang kedua (sikap) Tuhan menghendaki supaya kita tidak memilih-milih dalam pergaulan. Orang berdosa jangan dijauhi. Kita terpanggil untuk mengajak orang kembali kepada Tuhan. Namun kita juga disadarkan akan keberdosaan kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar