Medali wasiat
“Medali Wasiat” merupakan
lempengan logam atau sejenisnya, mirip seperti koin, berbentuk bulan lonjong. Pada
sisi yang satu ada gambar Bunda Maria berdiri di atas bola bumi dengan tangan
terantang ke bawah. Di kepala Maria ada lingkaran dua belas bintang. Pada jari- jari Maria terdapat
cincin yang berlapis permata besar dan kecil yang memancarkan sinar indah. Ini melambangkan
rahmat yang dilimpahkan kepada mereka yang memintanya. Di sekeliling medali itu
tertulis suatu doa, “Ya Maria yang dikandung tanpa noda dosa, doakanlah kami
yang berlindung kepada-Mu.” Salah satu hal yang menarik dari tulisan doa itu
adalah bahwa pernyataan ‘Maria yang dikandung tanpa noda dosa’ 24 tahun
kemudian menjadi sebuah dogma Gereja, yaitu “Maria dikandung tanpa noda dosa”.
Sedangkan di sisi lainnya ada
gambar huruf “M” dengan sebuah salib di atasnya. Huruf ‘M’ jelas mengacu pada “Maria”
dan salib menunjuk pada “Yesus”. Ini mau mengatakan bahwa kesatuan antara Bunda Maria dengan
Yesus tak terpisahkan. Di bawah huruf “M”
itu terdapat gambar dua hati, yang satu hati berlingkarkan mahkota duri, yang
lain hati tertusuk pedang. Dua hati itu merujuk pada pribadi Yesus (hati
bermahkotakan duri) dan Bunda Maria (hati yang tertusuk pedang). Kedua gambar
hati itu melambangkan penderitaan Yesus dan Maria yang terpadu demi penebusan
dosa-dosa kita. Di sisi gambar ini ada
dua belas bintang sebagai simbol dua belas rasul sebagai dasar Gereja.
Medali wasiat ini tak bisa
dilepaskan dari sosok Santa Katarina Laboure, seorang biarawati dari Suster
Puteri Kasih (PK), karena kepada dialah medali itu diserahkan. Artinya, St
Katarinalah orang pertama yang menerima medali itu dan meneruskannya. Itu terjadi
pada 27 November 1830, saat ia meditasi di kapel biara. Pada saat itu Bunda
Maria menampakkan dirinya kepada St Katarina. Ini adalah penampakan yang kedua.
Pada penampakan itu St Katarina melihat gambar tersebut dan Bunda Maria
memintanya agar apa yang dilihatnya dibuatkan dalam bentuk medali
Nama “Medali Wasiat” merupakan terjemahan dari “miraculous medal.” Awalnya nama asli
medali itu ialah “Medali Maria yang dikandung tanpa noda.” Karena kemudian terjadi banyak sekali mukjizat melalui
doa kepada Santa Perawan Maria dari medali itu, maka medali itu kemudian
disebut oleh umat pada umumnya sebagai Medali Wasiat. Bahkan banyak orang tidak
lagi mengetahui nama asli medali itu.
Berkaitan dengan medali-medali Bunda Maria, Direktorium
tentang Kesalehan Umat dan Liturgi, yang diterbitkan Vatikan pada tahun 2002,
mengatakan bahwa medali-medali itu merupakan kesaksian iman dan tanda hormat
kepada Bunda Maria serta tanda penyerahan diri kepada perlindungan Bunda Maria.
Gereja mengharapkan agar melalui medali itu umat semakin percaya kepada Bunda
Maria dan menuntut kesaksian hidup yang serasi. (no 206).
Tentang simbolisme yang ada dalam medali itu, Direktorium
mengatakan: “Medali ini mengungkapkan misteri penebusan, kasih Hati Yesus yang
mahakudus dan Hati Maria yang berduka-cita. Medali ini mengungkapkan peran
Santa Perawan Maria sebagai pendoa, mengungkapkan misteri Gereja, hubungan antara surga dan dunia, antara hidup sementara di dunia ini dan hidup
abadi.” (no 207).
Akan tetapi perlu diwaspadai agar medali ini tidak dijadikan
jimat, melainkan dikenakan dengan sikap doa yang tekun, penuh iman dan hidup kristiani yang baik.
by: adrian
terima kasih, Tuhan memberkati
BalasHapusterima kasih, Tuhan memberkati
BalasHapus