Jumat, 30 November 2012

Renungan Hari Jumat sesudah HR Kristus Raja - Thn II

Jumat Pekan Biasa XXXIV B/II
Bac I : Rm 10: 9 – 18; Injil       : Mat 4: 18 – 22

Hari ini adalah pesta peringatan Santo Andreas, Rasul. Injil hari ini mengisahkan awal panggilan Andreas tersebut. Panggilannya bisa dikatakan sangat sederhana, tidak ada peristiwa luar biasa, tidak ada tawar menawar dan tanpa pertimbangan. Yesus datang dan berkata, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (ay. 19). Dan Andreas langsung menanggapi sapaan Yesus itu dengan "segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia." (ay. 20).

Yang menarik untuk direfleksikan adalah jawaban Andreas ini. Mengapa ia langsung meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus? Padahal pada "jala" itu ada uang dan kehidupan. Dari jala-lah ia dapat uang dan hidup, karena jala adalah sumber kehidupannya. Apakah dia sudah kenal Yesus sebelumnya? Apakah dengan mengikuti Yesus ia dapat uang dan hidup sebagai ganti jala yang ia tinggalkan?

Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat digunakan untuk mengetahui motivasi Andreas mengikuti Yesus. Apakah karena uang atau karena alasan lain.

Rasanya sulit kalau dikatakan bahwa Andreas sudah kenal Yesus sebelumnya. Alasannya karena penampilan perdana Yesus di depan publik -- jika kita ikuti Injil Matius -- adalah di sungai Yordan, tempat Dia dibaptis Yohanes Pembaptis. Setelah pembaptisan itu Yesus langsung bertapa di padang gurun. Dan setelah bertapa itulah ia baru muncul lagi dan memanggil Andreas. Belum ada tindakan ajaib yang dilakukan Yesus. Dengan kata lain, Yesus belum populer.

Jadi, Andreas menjawab panggilan Yesus bukan karena alasan pada Yesus ada jaminan uang dan kehidupan enak. Andreas mau mengikuti Yesus karena memang dia mau mengikuti Yesus. Motivasinya kian dimurnikan hingga sampai Yesus naik ke Surga. Andreas mengikuti Yesus bahkan sampai matinya.

Injil dan peringatan St Andreas ini menjadi permenungan bagi kita semua, khususnya mereka yang mengikuti Yesus dengan cara khusus, sebagai imam, biarawan dan biarawati. Apakah menjalani panggilan khusus ini hanya demi Yesus atau uang, jabatan dan gengsi semata? Tak bisa dipungkiri masih ada imam yang menjalani panggilan khusus ini hanya untuk mengejar uang, kekayaan, jabatan dan gengsi. Semoga Injil hari ini dapat menjadi sarana pemurnian motivasi panggilan tersebut, agar hidup itu sesuai dengan kehendak Tuhan.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar