Renungan Hari
Jumat Pekan Biasa XXVIII B/II
Bac I Ef 1: 11 – 14 ; Injil Luk 12: 1 – 7
Dalam Injil hari ini Yesus berbicara soal ragi. Pada bagian lain dari Injil, ragi memiliki nilai positip, sedangkan pada Injil hari ini ragi bernilai negatif. Ragi yang positip itu dikaitkan dengan nilai-nilai kebaikan yang memang harus berkembang. Sedangkan ragi yang negatif dikaitkan dengan kemunafikan atau kebohongan yang harus diwaspadai dan mesti dilenyapkan. Kemunafikan
atau kebohongan memang memiliki sifat ragi, yaitu suka mengembang.
Setiap kebohongan selalu melahirkan kebohongan baru.
Berkaitan dengan kemunafikan atau kebohongan itulah Yesus langsung mengaitkan ragi itu dengan sosok kaum farisi. Mungkin kemunafikan dan kebohongan ini identik dengan kaum farisi. Mereka suka menutupi kesalahan, kelemahan dan kekurangannya dengan kemunafikan dan tipu daya sehingga umat tidak mengetahuinya. Mereka malah merasa dirinya hebat tak bercela.
Injil hari ini mau mengajak kita untuk menghindari ragi kemunafikan atau kebohongan dengan berlaku jujur. Yesus mengingatkan bahwa kebohongan atau kemunafikan, cepat atau lambat, akan terungkap juga (ay. 2). Ibarat pepatah, "Sepintar-pintarnya orang menyembunyikan bangkai, suatu saat tercium juga."
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar