Renungan Hari Selasa Biasa XIV B/II
Bac I Hos 8: 4 – 7, 11 – 13 ; Injil Mat 9: 32 – 38
Cukup menarik jika kita
memperhatikan reaksi umat atas mujizat yang dilakukan Yesus. Umat biasa merasa
takjub dan berkata, "Yang demikian belum pernah dilihat orang di
Israel." Sedangkan orang Farisi bersikap sinis dengan berkata, "Dengan
kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." Dua pernyataan yang saling
bertentangan.
Umat biasa, dengan
ke-biasa-annya, dapat menangkap pesan Yesus lewat mujizat itu. Memang, dalam
teks ini tidak diungkapkan kalau mereka sampai pada memuliakan Allah. Sikap
heran atau takjub mereka bersifat netral. Mereka tidak mencurigai Yesus
bersekutu dengan penghulu setan. Sikap takjub merupakan langkah awal untuk
memuliakan Allah. Beda dengan kaum Farisi. Melihat mujizat itu mereka langsung
mengaitkannya dengan kuasa penghulu setan.
Sikap kaum Farisi ini tidak
jauh berbeda dengan sikap orang Israel pada jaman Perjanjian Lama, seperti yang
diungkapkan nabi Hosea. Dalam bacaan pertama Hosea mengutarakan sikap kaum
pilihan ini yang tidak tahu berterima kasih. Padahal Allah telah setia pada
umat-Nya dan memberikan pengajaran. Umat Israel tidak bisa melihat kebaikan
Allah. Mereka malah menyimpang dengan menduakan Allah lewat pendirian berhala
lengkap dengan mesbahnya.
Terhadap dua sikap itu, tentulah Yesus mengecam sikap orang Farisi, karena mereka tidak mau menerima kebaikan sebagai kebaikan, malah menyatakan kebaikan berasal dari si jahat.
Terhadap dua sikap itu, tentulah Yesus mengecam sikap orang Farisi, karena mereka tidak mau menerima kebaikan sebagai kebaikan, malah menyatakan kebaikan berasal dari si jahat.
Sikap kaum Farisi ini bisa
dikatakan mewakili sikap negative
thinking. Sikap yang lain
bisa dikatakan sikap positive
thinking. Namun umat biasa
dalam cerita tadi mewakili sikap neutral
thinking. Sikap-sikap sering
kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari. Sabda Tuhan mau mengajak kita
untuk membangun sikap positif terhadap kebaikan, apalagi yang berasal dari
Tuhan. Jika kita belum bisa bersikap positif, langkah mudah yang dapat ditempuh
adalah bersikap netral.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar