Renungan Hari Jumat Pekan Biasa XVI B/II
Bac I Yer 3: 14 – 17 ; Injil Mat 13: 18 – 23
Dalam Injil hari ini Yesus mengajak
para pendengar-Nya untuk berefleksi, melihat dirinya sendiri. Yang mau
direfleksikan adalah bagaimana sikap mereka terhadap sabda Tuhan selama ini.
Yesus memberikan perbandingan dengan menampilkan 4 jenis tanah: pingir jalan,
tanah berbatu, tanah bersemak duri dan tanah subur. Dengan penggambaran empat
jenis tanah ini umat melihat ke dalam dirinya, masuk kategori mana diri saya.
Ajakan Yesus kepada umat Israel bisa
menjadi ajakan buat kita saat ini. Kepada kita pun Yesus mengajak kita untuk
berefleksi, melihat bagaimana sikap kita terhadap sabda Tuhan. Apakah kita
seperti tanah berbatu, semak duri, tepi jalan atau tanah yang subur.
Kriterianya adalah buah. Sabda Tuhan yang sudah didengar hendaknya menghasilkan
buah.
Refleksi tidak hanya berhenti sampai
pada pengenalan saja. Pengenalan itu harus diikuti tindakan nyata. Jika
ternyata dalam refleksi kita benar-benar menemukan bahwa diri kita ibarat tanah
yang subur, maka kita harus bersyukur. Kondisi tersebut hendaklah dipertahankan
atau malah ditingkatkan agar buah yang dihasilkan semakin bertambah.
Namun jika ternyata kita menemukan
dirikita ibarat tanah yang berbatu, semak duri atau tepi jalan, kita jangan
langsung menyesali diri dan berdiam diri. Kita dipanggil untuk mengolah tanah
itu agar bisa menjadi tanah yang subur, yang dapat ditumbuhi tumbuh-tumbuhan
sehingga menghasilkan buah. Artinya, kita diajak untuk berubah.
Berubah adalah bahasa lain dari
bertobat. Bertobat inilah yang mau disampaikan Tuhan dalam sabda-Nya hari ini.
Nabi Yeremia, dalam bacaan pertama tadi juga menyerukan pertobatan. Ia mengajak
umat Israel agar kembali kepada Allah.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar