Renungan Hari Kamis Biasa XI B/II
Bac I Sir 48: 1 – 14 ; Injil Mat 6: 7 –15
Hari ini Yesus memberikan
pengajaran tentang doa. Doa itu adalah suatu bentuk komunikasi umat beriman
kepada Tuhan. Doa merupakan salah satu bagian dari kehidupan umat beriman.
Setiap orang yang beriman, apapun agamanya, tentulah tak bisa dilepaskan dari
doa. Karena sudah menjadi bagian hidup, hendaknya doa itu menjadi kebutuhan
hidup manusia juga. Sama seperti makan dan minum.
Akan tetapi masih ada orang
yang salah memahami kebutuhannya ini. Sama seperti makanan. Banyak orang
berpikir bahwa makan makanan yang enak-enak itu baik dan benar. Orang mengaitkan
yang enak itu dengan gizi. Demikian pula dengan doa. Seringkali orang berpikir
bahwa doa yang panjang-panjang adalah doa yang baik dan benar. Doa seperti itu
pasti akan didengar dan dikabulkan Allah.
Yesus berkata, "Dalam
doamu itu janganlah kamu bertele-tele...." Mengapa Yesus melarang agar doa
kita jangan bertele-tele? Alasannya karena Tuhan sudah tahu "apa yang kamu
perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya."
Mungkin ada yang bertanya,
"Kalau Tuhan sudah tahu apa yang kita butuhkan, kenapa kita harus
berdoa?"
Sekalipun Tuhan sudah tahu
apa yang kita butuhkan, kita tetap harus mengungkapkannya kepada Tuhan. Kita
tetap harus menyatakannya. Ibarat anak sekolah menghadapi soal ujian.
Sebenarnya guru sudah tahu jawaban soal ujian itu, tapi dia tetap membutuhkan
jawaban dari murid. Dengan menyatakan atau mengungkapkan maka relasi kita
dengan Tuhan terbentuk.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar