Renungan Hari Selasa Biasa X B/II
Bac I Kis 11: 21b – 26, 13: 1 – 3 ; Injil Mat 10: 7 – 13
Bacaan Injil hari ini
berkisah tentang Yesus mengutus para murid-Nya untuk mewartakan Injil Kerajaan
Allah. Dalam pengutusan itu Yesus melarang para murid-Nya untuk tidak membawa
barang-barang yang berlebihan. Yesus tidak melarang mereka membawa barang.
Yesus tetap memperkenankan. Yang penting tidak berlebihan. Mengapa Yesus
melarang yang berlebihan? Tujuan sederhananya adalah agar barang itu tidak
membebani perjalanan. Kita tahu bahwa waktu itu belum ada kendaraan bermotor.
Kalau tidak pakai unta, ya paling jalan kaki. Jika kita membawa banyak barang,
tentulah akan menjadi beban.
Tujuan sederhana lainnya
adalah agar para murid tidak terikat dengan barang-barang itu sehingga bisa
fokus dengan tugas pelayanan dan pewartaan. Di sini Yesus mau mengajak para
murid-Nya untuk menggantungkan hidupnya kepada Allah.
Kalau mau ditarik ke zaman
kini, maka para murid itu adalah para uskup dan para imam. Tidak ketinggalan
juga kaum lembaga hidup bakti. Adalah tugas utama mereka untuk mewartakan
Kerajaan Allah. Memang tugas mewartakan itu mengikat semua umat Allah tanpa
terkecuali akibat sakramen baptis yang diterima, namun para imam memengang
peranan kunci.
Pertanyaan yang bisa kita
ajukan: adakah "murid-murid" Yesus kini mengikuti nasehat sang Guru?
Benarkah para imam sekarang kalau pergi pelayanan tidak membawa barang
berlebihan?
Suatu ketika seorang imam
mau pergi tugas pelayanan di sebuah tempat yang terpencil. Di sana listrik cuma
hidup sore sampai pagi jam 06.00 saja. Tidak ada sarana atau fasilitas hiburan.
Mau jalan-jalan juga susah karena dikelilingi hutan. Sinyal telekomunikasi pun
amat susah. Sebelum berangkat imam ini sudah diberitahu oleh temannya agar
membawa alat-alat elektronik untuk mendengar lagu dan nonton film agar tidak
jenuh.
Contoh di atas mungkin sudah
jamak kita temukan. Keterikatan pada benda-benda teknologi. Inilah yang terjadi
pada anak manusia zaman kini. Keterikatan dan ketergantungan pada alat
teknologi ini membuat mereka susah untuk fokus dan membangun sikap bergentung
pada Tuhan.
Kiranya para imam sekarang
perlu mencontohi teladan St. Barnabas, yang hari ini diperingati. Dalam bacaan
pertama, tampak jelas bagaimana sikap Barnabas ini dalam pelayanan. Dia setia
dalam menjalankan tugas dan bergantung pada Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar