Jumat, 05 Juni 2020

AL-QUR’AN, KEBENARAN YANG MEMBINGUNGKAN

Al-Qur’an adalah kitab suci yang berisi kata-kata Allah SWT. Umat islam biasa menyebut Kalam Allah. Kata-kata atau wahyu Allah ini diberikan kepada nabi Muhammad SAW secara langsung. Dalam surah Az-Zumar, Allah berfirman, “Kitab (Al-Qur’an) ini diturunkan oleh Allah Yang Mahamulia, Mahabijaksana.” (ayat 1). Selanjutnya dalam ayat 2 dikatakan, “Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan (membawa) kebenaran.” Ayat 2 ini setidaknya menegaskan 3 hal, yaitu sumber, alamat tujuan (kepada siapa ditujukan) dan isi. Kitab itu (Al-Qur’an) bersumber dari Allah SWT, ditujukan kepada Muhammad, dan isinya adalah kebenaran.
Sumber dan isi dari kitab itu (Al-Qur’an) memang tak bisa dipisahkan. Kebenaran selalu berkaitan sangat erat dengan Allah, karena kebenaran itu bersumber dari Allah. Hanya Allah saja yang memegang kebenaran sejati. Karena itu, Allah mempunyai sifat mahabenar. Karena Allah itu mahabenar, maka Al-Qur’an yang berasal dari-Nya pun merupakan kebenaran yang meyakinkan (QS Al-Haqqah: 51).
Akan tetapi, berhadapan dengan beberapa fakta yang ada saat ini, kebenaran Al-Qur’an menjadi sangat membingungkan. Berikut ini kita ambil beberapa kebenaran Al-Qur’an yang berhadapan dengan fakta.

Al-Qur’an
Fakta
Matahari berputar pada orbitnya (QS 36: 38, 40; QS 14: 33; QS 21: 33; QS 55: 5; QS 10: 5)
Matahari tetap, bumilah yang berputar pada orbitnya.
Bulan memiliki sinar atau cahaya (QS 10: 5; QS 25: 61)
Bulan sama sekali tidak mempunyai sinar atau cahaya.
Manusia terjadi dari campuran tanah dan setetes mani yang ditempatkan dalam rahim (QS 40: 67; QS 35: 11; QS 23: 12 – 14; QS 22: 5)
Manusia terjadi dari pertemuan sel sperma dan sel ovum yang ditempatkan dalam rahim
Manusia bisa terbentuk karena ada peran air mani (QS 40: 67; QS 35: 11; QS 23: 12 – 14; QS 22: 5)
Manusia bisa terbentuk karena ada peran sel sperma. Air mani tidak sama dengan sperma. Dalam air mani memang ada sperma, tapi sperma bukanlah air mani.
Bukan Yesus yang mati di kayu salib, tapi orang yang mirip dengan Dia (QS 4: 157)
Sejarah dunia mencatat bahwa Yesus-lah yang mati di kayu salib
Hujan turun dari langit (QS 2: 22; QS 14: 32; QS 15: 22; QS 16: 65; QS 23: 18)
Air hujan berasal dari awan. Tak ada awan, tak ada hujan. Awan sendiri merupakan kumpulan uap air yang memadat. Memang tak semua awam bisa menurunkan hujan.
Demikianlah beberapa pertentangan kebenaran Al-Qur’an dengan fakta ilmiah. Masih ada kebenaran Al-Qur’an lainnya yang bisa dipertentangkan dengan kebenaran lain, misalnya dengan kebenaran Kitab Suci orang Yahudi dan Kristen. Misalnya soal Maryam sebagai putri Imran (QS At-Tahrim: 12), keberadaan setan/iblis di sorga (QS Al-Araf: 12 – 13, 20), keberadaan pertama Adam dan istrinya di sorga (QS Al-Baqarah: 35; QS Al-Araf: 19) yang sama sekali jauh berbeda dengan apa yang tertulis dalam kitab suci orang Yahudi dan Kristen.
Selain bertentangan dengan sumber luar (eksternal), ternyata Al-Qur’an sendiri mempunyai pertentangan dalam dirinya sendiri. Dengan kata lain, pertentangan dalam Al-Qur’an tidak hanya bersifat eksternal, tetapi juga internal. Artinya, di dalam Al-Qur’an sendiri ada pertentangan (bukan cuma sekedar berbeda). Berikut ini akan disebut beberapa pertentangan itu.
Al-Qur’an
Al-Qur’an
QS 2: 22; QS 14: 32; QS 15: 22; QS 16: 65 dan QS 23: 18 mengatakan hujan turun dari langit
QS 60: 48 mengatakan hujan turun dari awan
QS 4: 157 – 158 mengatakan Yesus tidak mati tapi langsung diangkat ke sorga
QS 19: 33 menyatakan Yesus wafat, bangkit dan hidup kembali
Setan dan iblis ada di sorga  QS 7: 12 – 13, 20                                                                                                                                                                                                
Ada banyak surah menyatakan sorga sebagai tempat untuk orang yang takwa, soleh, dan hidupnya berkenan di hadirat Allah
Setan, Adam dan isterinya diusir keluar dari sorga (QS 2: 36; QS 7: 20 – 25)
QS 2: 39; QS 4: 13; QS 7: 42; QS 10: 26; QS 11: 23; QS 14: 23; dll menegaskan bahwa yang tinggal di sorga itu kekal
Dalam QS 13: 15; QS 16: 49 Allah minta semua makhluk sujud hanya kepada-Nya
Dalam QS 2: 34 Allah suruh setan sujud kepada Adam
QS 50: 38 mengatakan penciptaan berlangsung dalam 6 hari
QS 41: 9 – 12 mengatakan penciptaan berlangsung dalam 8 hari
Pertentangan yang ada dalam Al-Qur’an ini sungguh membuat orang yang masih punya nalar (akal sehat) merasa bingung. Kebingungan ini lantaran Al-Qur’an terlebih dahulu sudah diidentikkan sebagai suara Allah SWT. Karena Allah itu mahabenar, maka apa yang disuarakan-Nya juga adalah benar. Dalam QS Al-Haqqah: 51 tertulis, “Al-Qur’an itu kebenaran yang meyakinkan.” Pertanyaanya adalah: Bagaimana bisa meyakinkan jika kebenarannya bertentangan dengan fakta ilmiah dan fakta sejarah? Bagaimana bisa meyakinkan jika kebenarannya bertentangan dengan kebenarannya sendiri?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentulah sulit dijawab, dan akan menyisahkan kebingungan. Namun, sekalipun membingungkan, dari seluruh rangkaian kebingungan ini, kita dapat menarik beberapa kesimpulan. Berikut ini adalah kesimpulannya:
(1) Jika memang benar Al-Qur’an berasal dari perkataan langsung Allah SWT, maka haruslah dikatakan bahwa Allah SWT itu bodoh, karena Dia tidak tahu padahal seharusnya tahu karena Dia mahatahu. Mosok Allah yang maha mengetahui (QS Al-Mujadilah: 7) tidak tahu?
(2) Jika Allah SWT itu sungguh mahabenar sehingga Al-Qur’an itu sebagai kebenaran yang meyakinkan (QS Al-Haqqah: 51), maka haruslah dikatakan bahwa Allah SWT itu anti pengetahuan dan anti sejarah.
(3) Jika kita menerima kebenaran Al-Qur’an dan juga kebenaran eksternal (fakta ilmiah dan fakta sejarah), maka haruslah dikatakan bahwa Allah telah membohongi Muhammad SAW.
(4) Jika kita menerima kebenaran eksternal (fakta ilmiah dan fakta sejarah), maka pernyataan Al-Qur’an itu berasal dari Allah SWT harus diragukan. Haruslah dikatakan bahwa Al-Qur’an bukan wahyu Allah. Bagaimana mungkin Allah yang sempurna dan mahatahu bisa keliru dan salah dalam memberi informasi?
(5) Jika memang benar Al-Qur’an bukan dari Allah, maka haruslah dikatakan bahwa Al-Qur’an merupakan hasil rekayasa Muhammad. Keterbatasan manusiawinya membuat adanya kesalahan dan juga pertentangan dalam Al-Qur’an itu.
Dabo Singkep, 30 Mei 2020
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar