Sabtu, 03 Maret 2018

INI CARA CEPAT HAMIL SETELAH MENIKAH

Salah satu tujuan orang menikah adalah mendapatkan anak. Adalah kebahagiaan seorang istri bila ia bisa mendapatkan anak dari rahimnya sendiri. Hal ini membuat seorang istri merasakan ke-wanita-annya, mengalami perannya sebagai wanita. Untuk itu, ia harus terlebih dahulu mengalami proses kehamilan.
Kehamilan memang tergantung pada berbagai faktor, yang tidak jarang sulit untuk diprediksi. Akan tetapi, ada beberapa cara agar cepat hamil setelah menikah, yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang mendapatkan keturunan.
Perlu diketahui, peluang setiap perempuan untuk hamil adalah 15 – 25 % setiap bulannya. Perempuan berpeluang besar untuk hamil jika berhubungan seks di saat masuk masa subur, yaitu saat ovarium melepaskan sel telur (ovulasi). Sel telur itu akan bertahan hidup selama 12 – 24 jam setelah dilepaskan.
Proses ini terjadi sekitar 14 hari setelah hari pertama masa haid, jika seseorang mempunyai siklus normal selama 28 hari. Atau, lebih tepatnya 12 – 14 hari sebelum hari pertama haid berikutnya bagi yang memiliki siklus haid tidak teratur.
Kehamilan terjadi ketika sperma membuahi sel telur dalam masa ovulasi ini. Akan tetapi, meski pasangan berhubungan seks sebelum masa tersebut, sperma yang telah masuk dapat bertahan hidup dalam tubuh hingga 7 hari.
Setelah mencapai tuba falopi, sperma dapat menunggu hingga sel telur dilepaskan. Sehingga tidak perlu terlalu khawatir meski kesulita menghitung masa-masa ovulasi.
Meningkatkan kesuburan adalah langkah utama agar cepat hamil setelah menikah. Selain itu, harus dilakukan beberapa perubahan untuk mempersiapkan tubuh. Ada trik-trik tertentu yang dapat dilakukan untuk segera mendapatkan buah hati.
1.    Teraturlah berhubungan seks
Peluang sperma membuahi sel telur terbilang kecil, yaitu hanya pada 4 – 5 hari menjelang masa-masa ovulasi, dan pada hari ovulasi itu sendiri. Karena itu, yang bisa dilakukan adalah berhubungan seks dalam periode ini.
Masalahnya, penelitian menemukan bahwa tubuh sering tidak berproses tepat waktu seperti mesin. Masa-masa ovulasi dapat bergeser karena banyak faktor seperti stres dan olahraga yang berlebihan. Bahkan, jika siklus haid tergolong normal, ovulasi dapat kapan saja.
Nah, demi mencegah resiko bergesernya waktu ovulasi, disarankan untuk berhubungan seks secara rutin setidaknya 3 – 4 kali seminggu. Untuk pria pastikan memiliki kadar sperma yang cukup.
2.    Gaya hidup sehat
Penyakit krinis yang diidap salah seorang pasangan bisa mempengaruhi peluang untuk hamil. Gaya hidup sehat sangat penting saat merencanakan kehamilan. Pasangan suami istri disarankan untuk melakukan hal-hal berikut:
? berolahraga teratur dapat meningkatkan kesuburan
? mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi
? menjaga kebersihan makanan, dan mencuci tangan secara teratur setelah memasak atau menyiapkan makanan
? periksakan kesehatan untuk menemukan kemungkinan halangan untuk mendapatkan keturunan
3.    Konsumsi asam folat
Asam folat penting untuk perkembangan janin. Disarankan untuk mengonsumsi tablet asam folat selama masa perencanaan kehamilan. Konsumsi serupa berlanjut setidaknya selama tiga bulan awal kehamilan.
Selain dalam bentuk suplemen, asam folat secara alami banyak terkandung dalam sayuran seperti brokoli, kacang hijau, bayam, kentang dan sereal. Asam folat yang cukup diperlukan untuk kesehatan janin. Para wanita disarankan untuk mengonsumsi 400 mikrogram asam folat per hari.
4.    Hentikan kebiasaan tertentu
Pada intinya, hindari kebiasaan yang membahayakan kesehatan dan menurunkan kemungkina hamil. Hal-hal atau kebiasaan berikut yang bisa menggangu dan berbahaya saat merencanakan kehamilan wajib dihindari:
? merokok, selain berbahaya bagi kesehatan dan mengurangi kesuburan, hentikan juga kebiasaan merokok karena nantinya dapat membahayakan kandungan
? membatasi konsumsi kafein dan hentikan konsumsi minuman keras dan obat terlarang
? hindari terlalu banyak minum vitamin A seperti hati hewan
? hindari makan daging dan telur setengah matang dan ikan mentah karena beresiko mengandung bakteri, virus atau parasit
? hindari jenis-jenis ikan yang berpotensi mengandung merkuri dan susu yang tidak terpasteurisasi
5.    Cek kesehatan dan imunisasi
Tak salah jika meluang waktu untuk memeriksa kesehatan, dan ambil tes darah untuk mengetahui kemungkinan penyakit yang mengurangi keberhasilan hamil atau berbahaya untuk janin seperti hepatitis B, HIV, sifilis. Selain itu, pastikan untuk mendapatkan imunisasi rubella atau campak Jerman untuk menghindari resiko infeksi.
Makin lama penantian dan percobaan untuk hamil, maka makin keras usaha yang diperlukan untuk hamil. Berkonsultasilah kepada dokter kandungan tentang cara cepat hamil dan mempersiapkan kehamilan setelah menikah, jika telah lebih dari setahun mencoba mendapatkan keturunan.
Baca juga tulisan lain:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar