Orang
tidak bisa duduk santai saja dan bersikap acuh tak acuh atau tidak mau peduli
terhadap meningkatnya kemiskinan di dunia, sementara sekelompok kecil orang
mengumpulkan kekayaan yang luar biasa. Demikian tegas Paus Fransiskus pada
peringatan Hari Kaum Miskin Dunia yang pertama.
“Tuhan
menciptakan langit dan bumi untuk semua, namun sayangnya beberapa orang
memasang penghalang, tembok dan pagar, mengkhianati karunia asli yang
dimaksudkan untuk semua umat manusia, tanpa ada yang dikecualikan,” ujar Paus Fransiskus.
Peringatan
yang baru didirikan dan periode refleksi dan tindakan yang mendahului kegiatan
tersebut dimaksudkan untuk membantu orang kristen mengembangkan dan
mempertahankan gaya hidup yang lebih konsisten dan tulus yang dibangun di atas
semangat berbagi, kesederhanaan dan kebenaran Injil. Paus Fransiskus
menyampaikan pesan ini pada pesta St. Anthonius Padua,13 Juni.
Hari
Kaum Miskin Sedunia – yang ditandai setiap tahun pada hari Minggu ke-33 masa
biasa – akan dirayakan pada 19 November tahun ini. Ada begitu banyak bentuk
kemiskinan material dan spiritual yang meracuni hati manusia dan membahayakan
martabat mereka, kata Paus Fransiskus.
Terlalu
sering orang kristen mengambil “cara berpikir duniawi” dan lupa untuk
mengarahkan pandangan dan tujuan mereka terfokus pada Kristus, yang hadir dalam
diri mereka yang remuk redam dan rentan. “Kemiskinan memiliki wajah wanita,
pria dan anak-anak yang dieksploitasi oleh kepentingan dasar, hancur oleh
intrik kekuasaan dan uang.”
“Tragisnya,
pada zaman kita saat ini, meski kekayaan mewah banyak menumpuk di tangan
beberapa orang istimewa, yang seringkali terkait dengan aktivitas ilegal dan
eksploitasi martabat manusia yang mengerikan, ada pertumbuhan kemiskinan yang
memalukan dalam masyarakat luas di seluruh dunia kita,” tutur Paus Fransiskus.
“Dihadapkan dengan kondisi seperti ini, kita tidak bisa tetap pasif, apalagi
menyembunyikan diri,” pungkas Paus Fransiskus.
sumber:
UCAN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar