Rabu, 19 Juli 2017

PAUS FRANSISKUS: BERHADAPAN DENGAN KEMISKINAN, ORANG KRISTEN TAK BOLEH PASIF

Orang tidak bisa duduk santai saja dan bersikap acuh tak acuh atau tidak mau peduli terhadap meningkatnya kemiskinan di dunia, sementara sekelompok kecil orang mengumpulkan kekayaan yang luar biasa. Demikian tegas Paus Fransiskus pada peringatan Hari Kaum Miskin Dunia yang pertama.
“Tuhan menciptakan langit dan bumi untuk semua, namun sayangnya beberapa orang memasang penghalang, tembok dan pagar, mengkhianati karunia asli yang dimaksudkan untuk semua umat manusia, tanpa ada yang dikecualikan,” ujar Paus Fransiskus.
Peringatan yang baru didirikan dan periode refleksi dan tindakan yang mendahului kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membantu orang kristen mengembangkan dan mempertahankan gaya hidup yang lebih konsisten dan tulus yang dibangun di atas semangat berbagi, kesederhanaan dan kebenaran Injil. Paus Fransiskus menyampaikan pesan ini pada pesta St. Anthonius Padua,13 Juni.
Hari Kaum Miskin Sedunia – yang ditandai setiap tahun pada hari Minggu ke-33 masa biasa – akan dirayakan pada 19 November tahun ini. Ada begitu banyak bentuk kemiskinan material dan spiritual yang meracuni hati manusia dan membahayakan martabat mereka, kata Paus Fransiskus.
Terlalu sering orang kristen mengambil “cara berpikir duniawi” dan lupa untuk mengarahkan pandangan dan tujuan mereka terfokus pada Kristus, yang hadir dalam diri mereka yang remuk redam dan rentan. “Kemiskinan memiliki wajah wanita, pria dan anak-anak yang dieksploitasi oleh kepentingan dasar, hancur oleh intrik kekuasaan dan uang.”
“Tragisnya, pada zaman kita saat ini, meski kekayaan mewah banyak menumpuk di tangan beberapa orang istimewa, yang seringkali terkait dengan aktivitas ilegal dan eksploitasi martabat manusia yang mengerikan, ada pertumbuhan kemiskinan yang memalukan dalam masyarakat luas di seluruh dunia kita,” tutur Paus Fransiskus. “Dihadapkan dengan kondisi seperti ini, kita tidak bisa tetap pasif, apalagi menyembunyikan diri,” pungkas Paus Fransiskus.
sumber: UCAN Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar