BEATA ROSALIE RENDU, PENGAKU IMAN
Terlahir sebagai
Yohana Maria Rendu, Rosalie lahir pada 9
September 1786 di Confort, Gex, Perancis. Ia adalah puteri tertua dari empat
puteri keluarga Rendu. Ketika berusia 3 tahun, meletuslah Revolusi Perancis. Saat
itu kaum religious dipaksa untuk bersumpah setia mendukung pemerintahan
revolusi. Banyak di antara kaum religious yang menolak dibunuh, dan ada juga
yang memilih bersembunyi.
Keluarga Rendu
termasuk keluarga yang memberikan penampungan bagi para kaum religius yang
bersembunyi. Salah satunya adalah Uskup Annecy, yang menyamar dengan
menggantikan nama menjadi Pierre. Suatu malam, Rosalie mendapati Bapa Uskup
merayakan misa, sehingga ibunya terpaksa memberitahu identitas Pierre yang
sebenarnya. Dalam keadaan seperti ini, Rosalie terpaksa harus menerima Komuni
Pertamanya secara sembunyi-sembunyi di ruang bawah tanah rumah mereka.
Pada 12 Mei 1796
Rosalie kehilangan ayahnya, dan pada 19 Juli 1796 giliran adik terkecilnya,
yang baru berusia 4 bulan meninggal. Rosalie kemudian dikirim oleh ibnya untuk
mendapat pendidikan dari suster-suster Ursulin di Gex setelah keadaan kembali
normal. Setelah 2 tahun bersama suster Ursulin, Rosalie mendapati sebuah rumah
sakit, dimana para suster Puteri Kasih sedang merawat orang sakit. Rosalie
tertarik dan bahkan berkeinginan menjadi biarawati Puteri Kasih.
Setelah memperoleh
izin dari ibunya, Rosalie pergi menuju Rumah Puteri Kasih Rue du Vieux
Colombier di Paris pada 22 Mei 1802. Di sinilah ia kemudan mendapat nama Rosalie.
Ia bertugas menemani para suster Puteri Kasih mengunjungi orang sakit dan
miskin. Ia juga mengajar kepada anak-anak perempuan dalam sebuah sekolah
gratis.
Pada tahun 1807 Rosalie
mengucapkan kaul pertamanya. Tahun 1815 ia menjadi superior komunitas rue des
Francis Bourgeois. Dua tahun kemudian komunitas itu berpindah ke rue de l’Epee
de Bois karena alasan tempat dan kenyamanan. Rosalie membuka klinik gratis, toko
obat, panti asuhan dan pusat perawatan anak. Tahun 1830 dan 1846 Rosalie
membantu para penderita kolera ketika wabah itu berkecamuk.
Reputasi Rosalie
sangat dikenal bahkan banyak tokoh penting datang menemuinya, termasuk Kaisar
Napoleon III. Pada tahun 1852 Kaisar Napoleon III memberinya penghargaan, yang
sebenarnya ingin ia tolak, tetapi superior jenderalnya meyakinkannya untuk
menerimanya. Rosalie meninggal dunia pada 7 Februari 1856 di Paris, Perancis. Pada
9 November 2003 ia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II.
sumber: Santo Santa Gereja
Baca juga orang kudus hari ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar