Renungan Hari Jumat Biasa XXII, Thn B/I
Bac I Kol 1: 15 – 20; Injil Luk 5: 33 – 39;
Bacaan pertama hari ini,
yang diambil dari surat Paulus kepada Jemaat di Kolese, mengungkapkan refleksi
Paulus tentang Tuhan Yesus. Bagi Paulus, Tuhan Yesus merupakan “kepenuhan
Allah.” (ay. 19). Tuhan Yesus adalah pendamai antara manusia dengan Allah.
Pendamaian itu terjadi melalui darah-Nya yang dicurahkan di salib (ay. 20). Di
sini mau dikatakan bahwa dosa telah memisahkan manusia dari Allah, namun oleh
Tuhan Yesus manusia bisa kembali lagi kepada Allah. Manusia mesti percaya
kepada-Nya. Percaya di sini dapat dimengerti dengan menerima dan mengikuti
Tuhan Yesus.
Hal ini senada dengan apa
yang diwartakan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini, lewat perumpamaan kain lama
dan baru (ay. 36) atau kantong anggur lama dan baru (ay. 37). Baju baru harus
ditambal dengan kain yang baru. Anggur baru mestilah diisi dalam kantong yang
baru. Tuhan Yesus adalah Perjanjian Baru. Dia menawarkan hal baru kepada
manusia. Oleh karena itu, dengan menerima Tuhan Yesus, maka orang pun harus
menyesuaikan diri dengan menjadi baru.
Sabda Tuhan hari ini mau
menyadarkan kita akan kekristenan kita. Sebagai orang Kristen, kita adalah
murid Tuhan Yesus. Dan sebagai murid, kita harus menyesuaikan diri kita dengan Tuhan
Yesus. Kita mesti menampilkan wajah Kristus dalam kehidupan kita. Tidak pas dan
kurang elok bila kita mengaku sebagai pengikut Kristus, tetapi pola hidup kita
tidak mencerminkan Kristus. Tuhan menghendaki supaya kita menunjukkan
kesesuaian hidup sebagai murid Kristus.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar