Selasa, 24 November 2015

Renungan Hari Selasa sesudah HR Kristus Raja - Thn I

Renungan Hari Selasa Biasa XXXIV, Thn B/I
Bac I  Dan 2: 31 – 45; Injil        Luk 21: 5 – 11;

Kesamaan sabda Tuhan dalam bacaan pertama dan Injil adalah soal kehancuran. Dalam Kitab Nabi Daniel, yang menjadi bacaan pertama hari ini, dibahas tentang kehancuran kerajaan-kerajaan. Dikatakan bahwa satu kerajaan bangkit menghancurkan kerajaan lain, demikian seterusnya sehingga yang ada hanyalah kehancuran. Dengan kata lain, kerajaan-kerajaan itu saling menghancurkan. Pesan yang mau diambil di sini, bukan cuma sekedar waspada saja agar kehancuran tidak menimpa, melainkan juga agar tidak sombong akan kehebatan dan kekuatan sendiri, karena kehancuran akan terjadi.
Dalam Injil, kehancuran yang dimaksud adalah kehancuran Bait Allah. Tuhan Yesus meramalkan kehancuran Bait Allah di Yerusalem, “di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain;  semuanya akan diruntuhkan.” (ay. 6). Pengajaran Tuhan Yesus ini bermula dari sikap orang yang begitu mengagumi keindahan dan kemegahan Bait Allah itu. Di sini Tuhan Yesus mau mengajak para murid-Nya untuk tidak meletakkan kebanggaan pada hal-hal fisik duniawi. Selain itu juga, para murid diminta untuk waspada agar tidak jatuh ke dalam kesombongan. segala keindahan dan kemegahan duniawi akan hancur.
Seringkali manusia jatuh ke dalam kesombongan ketika mendapatkan suatu prestasi. Seorang imam berbangga karena telah melayani umatnya dengan penuh "pengorbanan". Seseorang bangga dengan jabatannya atau sertifikat yang dimilikinya. Ada juga yang bangga akan gelar akademiknya. Sabda Tuhan hari ini mau mengingatkan kita bahwa semua itu sia-sia. Tak perlu kita membanggakan diri di hadapan orang lain soal pelayanan, prestasi, jabatan atau gelar yang kita miliki. Kita harus ingat bahwa di atas langit masih ada langit. Dengan kata lain, Tuhan menghendaki supaya kita tetap bersikap rendah hati.***
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar