Renungan
Hari Senin Biasa XXVII, Thn B/I
Bac
I Yun 1: 1 – 17, 2: 10; Injil Luk 10: 25 – 37;
Injil hari ini memuat kisah pertentangan antara ahli Taurat dan Tuhan Yesus. Seorang ahli Taurat berniat mencobai Tuhan Yesus tentang apa yang harus dilakukan untuk mendapat hidup kekal (ay. 25). Sekalipun ia tahu cara untuk mendapatkan keselamatan, ia tetap bertanya. Dan untuk membenarkan dirinya, ia masih juga bertanya lagi. Namun Tuhan Yesus tetap melayaninya dengan memberikan perumpamaan. Lewat jawaban ini dapatlah diketahui bahwa untuk mendapatkan keselamatan, umat harus melakukan kehendak Allah. Dalam hal ini adalah kasih.
Bacaan pertama diambil dari
Kitab Nabi Yunus. Diceritakan bahwa Yunus mendapat mandat dari Tuhan untuk
pergi ke kota Niniwe, namun ia tidak mau melaksanakan perintah Allah untuk
menobatkan warga kota Niniwe. Dia berusaha lari dari kehendak Allah atas
dirinya. Akibat perbuatannya malapetakalah yang didapatnya. Petaka itu bukan
hanya mendera dirinya, melainkan juga orang lain. Peristiwa lahir dari kehendak Allah dapat dilihat bahwa Yunus tidak melihat kasih Allah pada orang-orang Niniwe. Dan dalam petaka yang menderanya, Allah pun masih menunjukkan kasih-Nya.
Perjalanan hidup manusia
adalah menuju ke keselamatan. Hanya ada satu jalan menuju ke sana, yaitu
melakukan kehendak-Nya. Sabda Tuhan hari ini menghendaki agar kita senantiasa
mendengarkan dan melaksanakan kehendak Tuhan dalam keseharian kita. Secara
khusus hari ini Tuhan menghendaki kita mewujudkan belaskasih kepada sesama,
tanpa memandang status, golongan, ras, dll. Siapapun orangnya, sejauh ia
membutuhkan bantuan kita dan kita dapat membantunya, maka kita wajib memberikan
bantuan kepadanya.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar