Selasa, 06 Oktober 2015

Renungan Hari Selasa Biasa XXVII - Thn I

Renungan Hari Selasa Biasa XXVII, Thn B/I
Bac I  Yun 3: 1 – 10; Injil                    Luk 10: 38 – 42;

Hari ini Injil menampilkan cerita tentang Martha dan Maria. Ketika Tuhan Yesus mengunjungi mereka, Martha sibuk melayani Tuhan Yesus dan rombongan-Nya, sedangkan Maria duduk mendengarkan perkataan-Nya. Terlihat bahwa Martha mengeluh atas tindakan Maria (ay. 40) Namun justru Tuhan Yesus memuji perbuatan Maria. Bukan berarti apa yang dilakukan Martha itu tidak baik. Apa yang dibuat Marta itu BAIK, akan tetapi apa yang dilakukan Maria itulah yang TERBAIK. Hal ini mengingat waktu Yesus yang singkat.
Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Nabi Yunus, yang terbaik bagi orang Niniwe adalah bertobat. Itulah yang dikehendaki Allah, sehingga melalui mulut Nabi Yunus disampaikanlah seruan pertobatan. Warga kota Niniwe mendengarkan ajakan itu sehingga akhirnya mereka bertobat. Karena pertobatan itu, Allah tidak jadi melaksanakan petaka yang sudah dirancang-Nya. Dikatakan bahwa Allah menyesal dengan malapetaka yang telah dirancang buat orang Niniwe itu (ay. 10).
Hidup itu memiliki banyak pilihan dan dimensinya. Kepada kita diminta untuk selalu memilih satu dari sekian banyak pilihan itu. Dalam pilihan itu terkadang memiliki nuansa yang sama. Namun kita tetap harus memilih satu dari antaranya. Di antara pilihan-pilihan yang baik, ada satu di antaranya yang terbaik. Karena itu, kita harus memiliki skala prioritas. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk melakukan sesuatu yang terbaik bagi Tuhan. Ini berarti Tuhan menuntut “lebih” pada kita. Salah satu yang terbaik saat ini adalah bertobat. Melalui sabda Tuhan, kita diajak untuk menyesali dosa-dosa kita dan berusaha untuk memperbaiki serta tidak lagi mengulanginya.***

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar