Renungan
Hari Sabtu Biasa XXIV, Thn B/I
Bac
I 1Tim 6: 13 – 16; Injil Luk 8: 4 – 15;
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus menyampaikan pengajaran-Nya dalam perumpamaan tentang penabur. Dari kisah perumpamaan itu terlihat ada empat jenis tanah, yaitu tanah pinggiran jalan, tanah berbatu, tanah bersemak dan tanah subur. Dikatakan bahwa penabur menaburkan benihnya ke semua jenis tanah tersebut. Tentulah semua pendengar-Nya sepakat bahwa tanah subur merupakan lahan ideal bagi penabur. Karena itu, kenapa penabur tidak menaburkan benihnya ke tanah yang subur saja. Dari sini, pasti sebagian orang berpikir agar tiga jenis tanah yang lain harus diolah dahulu menjadi tanah subur sehingga cocok dijadikan lahan kebun.
Paulus, dalam suratnya yang
pertama kepada Timotius, yang menjadi bacaan pertama hari ini, berseru, “Turutilah
perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan
kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.” (ay. 14). Sama seperti perumpamaan
penabur di atas tidak ada alternatif lain selain tanah subur, demikian pula
hidup jemaat yang dipimpin oleh Timotius. Mereka harus mengikuti perintah Tuhan
dengan tidak bercela.
Hidup itu penuh dengan
pilihan. Kalau salah pilih akan berdampak negatif dalam kehidupan. Namun bila
pilihannya pas dan benar, maka akan membawa sukacita dan kebahagiaan. Kiranya hal
inilah yang disampaikan Tuhan melalui sabda-Nya. Tuhan menghendaki agar kita
tidak salah pilih. Terhadap pilihan Tuhan, kita hendaknya setia mengikutinya. Sama
seperti nasehat Paulus kepada Timotius. Kita harus mengikuti kehendak Tuhan
dengan tidak bercela.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar