Sabtu, 05 September 2015

Renungan Hari Sabtu Biasa XXII - Thn I

Renungan Hari Sabtu Biasa XXII, Thn B/I
Bac I  Kol 1: 21 – 23; Injil                   Luk 6: 1 – 5;
Bacaan pertama masih diambil dari surat Paulus kepada Jemaat di Kolese. Dalam suratnya itu, Paulus mengungkapkan refleksinya bahwa manusia yang jahat telah ditebus oleh Kristus lewat wafat-Nya di kayu salib. Kematian Kristus membuat kita “kudus dan tak bercela, dan tak bercacat di hadapan-Nya.” (ay. 22). Oleh karena itu, Paulus meminta jemaat untuk “bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak berguncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil.” (ay. 23). Artinya, Paulus mengajak umat untuk tetap menerima Kristus dan hidup di dalam-Nya.
Apa yang diwartakan Paulus di atas, sejalan dengan pesan Tuhan Yesus dalam Injil. Tuhan Yesus mengkritik sikap kaku orang Farisi terhadap peraturan. Tuhan Yesus melihat bahwa dalam diri orang Farisi peraturan itulah yang utama. Mereka melaksanakan aturan demi aturan itu semata. Kepada orang Farisi yang mencela perbuatan para murid-Nya, Tuhan Yesus mau membuka mata mereka bahwa di dalam peraturan ada nilai-nilai yang harus diperjuangkan. Nilai-nilai itu jauh lebih utama daripada hanya sekedar bunyi peraturan. Di sini Tuhan Yesus mau mengajarkan bahwa janganlah peraturan itu mengorbankan nilainya.
Manusia hidup dipenuhi dengan peraturan. Lewat sabda-Nya hari ini Tuhan mau menyadarkan kita akan apa yang terpenting dalam hidup kita sebagai orang kristen. Tuhan bukan mau mengatakan bahwa peraturan itu tidak penting. Tuhan menghendaki agar kita lebih memprioritaskan yang utama dalam hidup kita. Sabda Tuhan mengajak kita untuk lebih mengutamakan iman akan Kristus dan pengharapan Injil. Hendaklah kita tidak mengorbankan hal ini demi sesuatu yang sepele.***
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar