Rabu, 01 Juli 2015

Renungan Hari Rabu Biasa XIII - Thn I

Renungan Hari Rabu Biasa XIII, Thn B/I
Bac I  Kej 21: 5, 8 – 20; Injil               Mat 8: 28 – 34;

Hari ini bacaan pertama diambil dari Kitab Kejadian. Di sana ditampilkan kisah perseteruan dua isteri Abraham, yaitu Sara (isteri sah) dan Hagar (budaknya). Pangkal perselisihan itu adalah anak-anak mereka, Ishak dan Ismael. Akhir dari perselisihan itu adalah pengusiran Hagar dan Ismael. Dikisahkan bahwa di tempat pengasingan itu, Hagar mengalami situasi sulit. Situasi itu membuat ia putus asa. Akan tetapi, pada akhirnya Tuhan datang menolongnya. Sekalipun Tuhan telah berfirman kepada Abraham bahwa Ishak-lah yang akan mewarisi berkat karena ia merupakan anak sah, namun Tuhan tidak mengabaikan Ismael. Tuhan memperhatikan juga Ismael, karena ia juga anak Abraham (ay. 13).
Sikap Allah yang tidak membeda-bedakan terlihat juga dalam diri Tuhan Yesus. Injil hari ini menampilkan mujizat Tuhan Yesus di daerah Gadara. Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan setan. Gadara merupakan daerah kafir. Orang Yahudi tidak bersentuhan dengan daerah kafir. Akan tetapi dikatakan Tuhan Yesus datang ke daerah itu. Tentulah Ia datang bukan tanpa tujuan. Di sana Tuhan Yesus hendak juga mewartakan Injil. Jadi, tampak jelas bahwa Tuhan Yesus tidak membeda-bedakan orang. Karya keselamatan harus dirasakan dan dinikmati oleh siapa saja.
Dalam kehidupan, kita sering hidup dalam sekat-sekat, entah itu suku, agama, ras, kelompok atau lainnya. Tak jarang pula kita hanya memperhatikan dan lebih peduli kepada orang yang satu kelompok dengan kita. Sabda Tuhan hari ini mau mengubah pola pikir seperti itu. Tuhan mengajak kita untuk bersikap sama dengan siapa saja. Melalui sabda-Nya hari ini, Tuhan menghendaki supaya kita mau memperhatikan dan peduli kepada sesama tanpa melihat latar belakangnya. Kita hendaknya mengkuti teladan Tuhan sendiri.***
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar