Senin, 22 Juni 2015

Renungan Hari Senin Biasa XII - Thn I

Renungan Hari Senin Biasa XII, Thn B/I
Bac I  Kej 12: 1 – 9; Injil           Mat 7: 1 – 5;

Bacaan pertama hari ini dimabil dari Kitab Kejadian. Di sini dikisahkan tentang panggilan Tuhan kepada Abraham, yang waktu itu masih bernama Abram. Dari cerita itu tampak jelas kalau Abraham begitu taat kepada kehendak Allah. Sekalipun tidak tahu gambaran tempat yang dimaksud Tuhan, Abraham berangkat saja. Apa yang diperintahkan Tuhan, ia ikuti. Karena hal inilah, maka Abraham dikenal sebagai teladan orang beriman. Ia mengutamakan kehendak Tuhan daripada kehendak pribadi.
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus menyampaikan sebuah pengajaran revolusioner. Apa yang disampaikan Tuhan Yesus adalah merupakan kehendak Allah. Tuhan menghendaki supaya umat mau terlebih dahulu memeriksa atau mengoreksi diri sebelum mengoreksi orang lain. Inilah yang dimaksud Tuhan Yesus lebih pengajaran-Nya, “Jangan kau menghakimi supaya kamu tidak dihakimi.” (ay. 1). Bukan maksud Tuhan Yesus agar umat tidak perlu mengkritisi orang lain atau menegur kesalahan orang lain, melainkan agar umat waspada agar jangan sampai apa yang dikritik itu justru ada dalam diri umat.
Jauh lebih mudah mencari atau melihat kesalahan orang lain daripada kesalahan diri sendiri. Ketika melihat kesalahan atau kekurangan orang lain, kita cepat mengkritik atau bahkan mencelanya. Namun kita tidak sadar bahwa seringkali apa yang kita cela itu ada dalam diri kita. Misalnya, kita gampang mengritik koruptor tanpa pernah sadar kita sendiri sering atau pernah melakukannya. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengikuti teladan Abraham dalam mengikuti kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan hari ini mengajak kita untuk berani mengritik diri sendiri sebelum mengritik orang lain. Kita haruslah terlebih dahulu bersih sebelum membersihkan sesama kita.***
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar