Renungan
Hari Selasa VII, Thn B/I
Bac
I Sir 35: 1 – 12; Injil Mrk 10: 28 – 31;
Sabda Tuhan hari ini mau mengajak kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Putra Sirakh, dalam kitabnya yang menjadi bacaan pertama, menulis tentang hidup yang berkenan di hadirat Tuhan. Dikatakan bahwa Tuhan menghendaki supaya umat menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman. Penulis menegaskan bahwa Allah adalah hakim yang adil dan tidak akan memihak. Dia tidak akan mudah disuap, karena itu jangan pernah mencoba menyuap Tuhan. Umat tak perlu memikirkan imbalan, karena semua itu sudah dipikirkan Allah.
Hal
itulah yang ditekankan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini. Dikisahkan bahwa para
murid bertanya soal imbalan dari mengikuti Yesus. Ada kesan bahwa para murid
masih memakai prinsip dagang dalam mengikuti Tuhan Yesus. Memang Tuhan Yesus
memberikan jawaban kepada mereka, dan jawaban itu merupakan sebuah keuntungan dalam
mengikuti Yesus. Namun, bagian akhir dari pernyataannya mau mengatakan kepada
mereka bahwa bisa saja semua itu menjadi buyar. Tuhan Yesus meminta mereka
untuk tidak terlalu memikirkan hitung-hitungan dalam mengikuti Dia.
Tak jarang
pula kita bersikap seperti para murid. Kita mengakui telah mengikuti Tuhan
Yesus. Akan tetapi, seringkali kita menuntut suatu keuntungan dari pilihan itu.
Kita tidak begitu rela dalam mengikuti-Nya. Melalui sabda-Nya hari ini, Tuhan
mengajak kita untuk tidak menjalankan prinsip dagang dalam mengikuti Tuhan. Hendaknya
kita selalu mengikuti Dia dalam kata dan perbuatan. Mengikuti Yesus beraarti
kita hidup sesuai dengan kehendak Allah. Kita tak bisa memakai prinsip untung –
rugi, karena Allah sama sekali tak mudah disuap. ***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar