Renungan Hari Minggu Paskah VI, Thn B/I
Bac I Kis 10: 25–26, 34–35, 44–48; Bac II 1Yoh 4: 7 – 10;
Injil Yoh 15: 9 – 10;
Bacaan
kedua dan Injil hari ini sama-sama memiliki tema yang sama, yaitu kasih. Dalam Injil
Tuhan Yesus memberikan perintah-Nya kepada para murid supaya mereka saling
mengasihi. Dasar kasih ini adalah karena Tuhan Yesus telah lebih dahulu mengasihi.
Sekalipun Tuhan Yesus sudah mengasihi para murid, bukan lantas berarti para
murid juga hanya mengasihi-Nya. Kasih itu tidak hanya ditujukan kepada Tuhan
Yesus saja, melainkan juga kepada sesama lainnya.
Yohanes
dalam suratnya yang pertama kembali mengulangi perintah Tuhan Yesus dengan nada
yang berbeda. Dalam bacaan kedua Yohanes menjelaskan juga dasar dari kasih itu,
yaitu Allah. Bagi Yohanes, Allah adalah kasih. Dengan hidup dalam kasih, entah
itu kepada Allah maupun kepada sesama, kita telah ambil bagian dalam keilahian
Allah. Atau dengan perkataan lain, mengutip kata-kata Yohanes sendiri, dengan
saling mengasihi, kita “lahir dari Allah dan mengenal Allah.” (ay. 7).
Bacaan
pertama, yang diambil dari Kisah Para Rasul, menceritakan bagaimana Petrus memberi
pencerahan kepada orang-orang percaya dari golongan bersunat bahwa karunia Roh
Kudus dinyatakan kepada bangsa-bangsa lain juga (ay. 45). Ada banyak karunia
Roh Kudus. Salah satunya adalah kasih. Karena itu, pesan bacaan pertama ini
dapat dilihat bahwa kasih Allah itu bersifat terbuka. Tuhan menghendaki supaya
umat-Nya mewujudkan kasih tidak hanya kepada anggota komunitasnya saja,
melainkan juga keluar.
Sabda
Tuhan hari ini mau menegaskan kepada kita bahwa Allah adalah kasih, dan bahwa
Dia telah lebih dahulu mengasihi kita. Tuhan menghendaki supaya kita pun hidup
dalam kasih dengan saling mengasihi satu sama lain. Dengan hidup dalam kasih,
kita sudah ambil bagian dalam keallahan Allah. Kasih kita hendaknya jangan
dibatasi oleh sekat-sekat golongan, melainkan harus bersifat universal. Karena Allah
sendiri telah mengasihi kita tanpa melihat status, jabatan, golongan, asal usul
kita. Bahkan keberdosaan kita tidak menyurutkan niat Allah untuk mengasihi
kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar