Renungan
Hari Kamis VII, Thn B/I
Bac
I Sir 42: 15 – 25; Injil Mrk 10: 46 – 52;
Dalam kitabnya, yang menjadi bacaan pertama hari ini, Putera Sirakh menampilkan kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Semua itu dapat dilihat dari segala ciptaan-Nya yang mengagumkan. Bagi penulis, semua buatan tangan Tuhan sungguh menjadi tontonan yang mulia, sehinga ia tidak pernah merasa bosan menyaksikan kemuliaan Tuhan itu. Di sini Putra Sirakh secara implisit mau menyatakan kekecilan dirinya di hadapan karya Tuhan itu. Karena itu, sikap yang hendak dibangun adalah sikap bersyukur.
Kebesaran
dan kemuliaan Tuhan juga terlihat dalam Injil hari ini. Kebesaran dan kemuliaan
ada dalam diri Tuhan Yesus. Dikisahkan dalam Injil bahwa pada waktu Tuhan Yesus
keluar dari Yerikho, ada seorang pengemis buta, bernama Bartimeus, anak Timeus.
Bartimeus memohon kepada Tuhan Yesus untuk menyembuhkannya. Dan Tuhan
mengabulkan permohonannya. Dalam peristiwa ini orang dapat melihat kebesaran
dan kemuliaan Tuhan. Bartimeus menghaturkan syukur kepada Tuhan Yesus dengan
mengikuti Dia dalam perjalanan.
Sabda
Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa Allah adalah Tuhan yang maha
agung dan mulia. Keagungan dan kemuliaan-Nya dapat dilihat dalam ciptaan dan
peristiwa kehidupan kita. Tak jarang pula kita merasakan dan menikmati
kebesaran-Nya. Namun penjadi persoalan adalah apakah kita menyadarinya? Ketidaksadaran
itu membuat kita melihat segala peristiwa dan juga alam ciptaan sebagai sesuatu
yang biasa saja, sehingga kita lupa untuk bersyukur. Melalui sabda-Nya ini Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa
menanamkan rasa syukur kepada Tuhan atas apa yang kita alamai dalam kehidupan.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar