Kamis, 28 Mei 2015

Renungan Hari Kamis sesudah Pentakosta - Thn I

Renungan Hari Kamis VII, Thn B/I
Bac I  Sir 42: 15 – 25; Injil                  Mrk 10: 46 – 52;

Dalam kitabnya, yang menjadi bacaan pertama hari ini, Putera Sirakh menampilkan kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Semua itu dapat dilihat dari segala ciptaan-Nya yang mengagumkan. Bagi penulis, semua buatan tangan Tuhan sungguh menjadi tontonan yang mulia, sehinga ia tidak pernah merasa bosan menyaksikan kemuliaan Tuhan itu. Di sini Putra Sirakh secara implisit mau menyatakan kekecilan dirinya di hadapan karya Tuhan itu. Karena itu, sikap yang hendak dibangun adalah sikap bersyukur.
Kebesaran dan kemuliaan Tuhan juga terlihat dalam Injil hari ini. Kebesaran dan kemuliaan ada dalam diri Tuhan Yesus. Dikisahkan dalam Injil bahwa pada waktu Tuhan Yesus keluar dari Yerikho, ada seorang pengemis buta, bernama Bartimeus, anak Timeus. Bartimeus memohon kepada Tuhan Yesus untuk menyembuhkannya. Dan Tuhan mengabulkan permohonannya. Dalam peristiwa ini orang dapat melihat kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Bartimeus menghaturkan syukur kepada Tuhan Yesus dengan mengikuti Dia dalam perjalanan.
Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa Allah adalah Tuhan yang maha agung dan mulia. Keagungan dan kemuliaan-Nya dapat dilihat dalam ciptaan dan peristiwa kehidupan kita. Tak jarang pula kita merasakan dan menikmati kebesaran-Nya. Namun penjadi persoalan adalah apakah kita menyadarinya? Ketidaksadaran itu membuat kita melihat segala peristiwa dan juga alam ciptaan sebagai sesuatu yang biasa saja, sehingga kita lupa untuk bersyukur. Melalui sabda-Nya ini Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa menanamkan rasa syukur kepada Tuhan atas apa yang kita alamai dalam kehidupan.***
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar