Renungan Hari Senin Prapaskah
V, Thn B/I
Bac I Dan 13: 41c – 62; Injil Yoh 8: 1 – 11;
Hari ini bacaan pertama diambil dari Kitab Daniel. Di sini
ditampilkan kisah penyelamatan Susana dari hukuman mati. Dikatakan bahwa Susana
difitnah telah berbuat zinah oleh dua orang tua-tua, yang justru sebenarnya
ingin melakukannya. Namun kebenaran masih berbicara. Adalah Daniel yang membuka
mata semua rakyat Israel akan kebenaran dari peristiwa itu sehingga warga tidak
melakukan hukuman kepada Susana, tetapi kepada kedua orang tua-tua itu.
Kisah dalam bacaan pertama tak jauh berbeda dengan Injil hari
ini. Hari ini juga Injil mengisahkan orang Israel, di bawah pimpinan ahli-ahli
Taurat dan kaum Farisi membawa kepada Tuhan Yesus seorang perempuan yang
kedapatan berbuat zinah. Mereka meminta “persetujuan” Tuhan Yesus untuk menghukum
perempuan itu sesuai Taurat Musa. Berbeda dengan Susana, perempuan ini mungkin
benar-benar melakukan perbuatan zinah itu. Akan tetapi, sebagaimana Daniel,
Tuhan Yesus pun membuka mata orang banyak itu akan kebenaran. Sebelum menghakimi
orang lain, cobalah menghakimi diri sendiri. Dengan kebenaran ini, perempuan
itu luput dari hukuman mati.
Dalam kehidupan kita sering bertindak seperti orang tua-tua
atau kaum Farisi dan ahli Taurat. Kita suka menghakimi orang lain tanpa pernah
koreksi diri. Kita suka menyembunyikan borok kita dengan memaparkan kesalahan
orang lain. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk terlebih dahulu
membersihkan diri sendiri sebelum membersihkan orang lain. Tuhan menghendaki
supaya kita tidak terlalu mudah menghakimi sesama, tanpa pernah mau terlebih
dahulu menghakimi diri sendiri. Masa prapaskah merupakan kesempatan bagi kita
untuk bertobat. Kita diajak untuk mengubah perilaku dan kebiasaan buruk kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar